Dia mengatakan dari kasus yang cukup tinggi di bulan Februari dan Maret itu menyebabkan dua orang meninggal dunia. Kasus DBD ini cukup tinggi terjadi di 2 bulan tersebut, karena hal ini juga dipengaruhi dengan adanya faktor cuaca atau alam El Nino, kadang panas kadang hujan yang menyebabkan cuaca tidak menentu dan mempengaruhi daya tahan tubuh seseorang, sehingga menyebabkan seseorang sakit terutama mengalami DBD.
Karena itu dia meminta dan mengingatkan masyarakat di Kota Jayapura supaya waspada dengan terus menghindarinya, salah satunya menggunakan masker terutama bagi mereka yang sudah terkena penyakit tersebut.
Dana Otsus tersebut digunakan untuk pembiayaan mendekatkan aksesibilitas terhadap layanan Kesehatan melalui penyediaan Puskesmas Pembantu di Kampung Aurina dan Kampung Kamikaro, Distrik Airu.
 Selain bekerjasama dengan bidang, kesehstan KO-Sehat ini juga akan bekerjsama dengan tokoh agama, seperti misionasir misionaris disetiap wilayah baik di Papua Tengah sendiri, tapi juga beberapa Provinsi lainnya.Tidak hanya itu, Progam KO-Sehat juga bekerjasama dengan beberapa maskapai penerbangan. Tujuannya kata Sumule, untuk mendukung progam KO-Sehat berjalan dengan baik.
 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Nevil Muskita menjelaskan bahwa rata-rata puskesmas pembantu yang tidak beroperasi tersebut berada di kampung-kampung lokal.
"Selama libur dan cuti Hari Raya Idul Fitri, pelayanan kesehatan tetap berjalan normal, dimana Dinkes Kabupaten Jayapura dan Direktur RS Yowari sudah mengatur jadwal pelayanan dengan baik, sehingga dari tahun ke tahun tidak ada masalah,"ungkapnya, Senin(1/4) kemarin.
"Kalau bantuan saat ini dari partai, ada satunya dari Partai PKS, hari pertama mereka  meninjau lokasi, kemudian memberikan bantuan makanan dan sembako, sementara dari Dinas Sosial, tetap memberikan pelayanan berupa makanan siap saji selama satu minggu," jelasnya.
  Dia memastikan, tidak ada pengaruh yang terjadi sejauh ini sejak manajeman RSUD Jayapura menyatakan putus hubungan dengan Pemkot Jayapura. Meski sebelumnya yang dikhawatirkan faskes yang ada terjadi penumpukan pasien. Namun nyatanya sampai saat ini masih dapat ditangani dengan baik.
  Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura, Ni Nyoman Sri Antari mengatakan, tahun 2023 lalu, jumlah warga Kota Jayapura yang mengidap TBC mencapai lebih dari 2.300 orang. Itu ditemukan melalui program program yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kota Jayapura. Tidak saja di fasilitas kesehatan tetapi juga melalui kader-kader yang sudah direkrut.
  Dikatakan, stunting di Kota Jayapura masih cukup tinggi. Jumlah pada tahun 2023 lalu mencapai 2000-an kasus. Di satu sisi upaya penanganannya masih saja terus dilakukan oleh pemerintah.