Salah satu penjual daging sapi segar lokal di Kios Intan, tepatnya jalan masuk Pasar Youtefa Abepura. Fauzi mengaku bahwa harga daging sapi lokal masih normal, belum ada perubahan.
Kata Fauzi, biasanya sehari jelang Idu
Pedagang mengaku, harga daging ayam jarang mengalami kenaikan karena banyaknya distributor di Kabupaten Mimika yang menyebabkan adanya persaingan harga di pasaran. “Harga tidak bisa naik, karea kalau dia mahal di sebelah
Menurut Awit Dyah A. Naomi, Papua Tengah bahkan telah menerapkan penutupan total, melarang sama sekali masuknya babi dan produk olahannya. Sementara itu, Papua Pegunungan masih memperbolehkan penerimaan babi dan produkny
  Untuk saat ini, kata Amin, harga tulang sapi di yang mengalami alami kenaikan dari harga sebelumnya Rp 70 ribu per kilogram naik menjadi Rp 90 ribu per kilogram. Sementara itu untuk harga usus sapi berkisar Rp 50 ribu per kilogram dan dan daging pada bagian kepala sapi dijual dengan harga Rp 60 ribu per kilogram.
"Kita di Kabupaten Jayapura sudah bebas dari virus African Swine Fever (ASF), akan tetapi dari laporan terakhir yang kami terima ada beberapa ternak babi di Kota Jayapura yang mati serentak, kami harapkan masyarakat di Kabupaten Jayapura yang memiliki ternak babi tetap waspada," katanya kepada Cenderawasih Pos, belum lama ini.
Untuk permintaan daging ayam beku, menurutnya masih sama, yakni satu hari penjualan 1 ton daging ayam beku. "Konsumen kami campuran, ada warung makan, ada juga konsumen rumah tangga dan yang grosiran atau untuk dijual kembali, " katanya kepada Cenderawasih Pos, Jumat (21/3) kemarin.
Pedagang menyebut, harga daging babi mahal karena dampak African Swine Fever (ASF) yang sempat melanda Mimika beberapa waktu lalu mengakibatkan hampir 90 persen populasi babi di Mimika mati.