Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura menjelaskan curah hujan tertakar sebesar 213 mm/hari kondisi itu termasuk kategori hujan ekstrem sementara di Sentani Kabupaten Jayapura mencatat sebesar 100,4 mm/hari, dimana hal ini masuk kategori hujan ekstrem.
“Saat ini kita mengalami puncak musim hujan. Selain itu, ada gangguan cuaca regional yang dikenal sebagai Madden-Julian Oscillation (MGO) yang sedang aktif di wilayah Indonesia, khususnya bagian timur Papua,” ujar Ari Sofyan.
Banjir pun menggenangi ruas-ruas jalan protokol dan komplek perumahan warga. Seperti yang terjadi di Jalur menuju kantor walikota atau di pintu keluar terminal lama Entrop, di PTC, CV Thomas, Komplek SMA 4 dan di wilayah Abepura terjadi genangan setinggi 20-30 cm yang mengganggu arus lalu lintas.
Untuk mengurangi terjadinya hal yang tidak diinginkan di Laut, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Dok II Jayapura telah Mengeluarkan peringatan terkait Gelombang tinggi yang akan terjadi di Samudera Pasifik utara Papua.
Ezri menjelaskan saat ini, fenomena global La Niña dengan intensitas lemah masih aktif, yang umumnya berdampak pada peningkatan curah hujan. Selain itu, suhu muka laut yang cenderung lebih hangat di sekitar Samudera Pasifik bagian barat yang mendukung pembentukan awan hujan.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Mopah Merauke Okto Firdaus Fairi Rianto, ST, dalam press releasenya yang diterima media ini mengungkapkan, kewaspadaan dini terkait dengan cuaca ekstrem ini terkait dengan terpantaunya adanya gangguan atmosfir yang menyebabkan terjadinya peningkatan cuaca ekstrem di beberapa wilayah Provinsi Papua Selatan dan sekitarnya yang berlangsung 18-25 Januari 2025.
Ketua Tim Layanan Meteorologi Publik, BMKG Wilayah V Jayapura, Ezri Ronsumbre, mengakui bahwa kondisi cuaca tidak menentu curah hujan di Kota Jayapura dan sekitarnya, pada awal hingga pertengahan Januari 2025 ini memang cenderung lebih rendah dibandingkan rata-ratanya.
IPTU Adhitya Dikav, SIK, selaku Kasat Lantas Polres Biak Numfor, menegaskan bahwa pihaknya telah turun langsung ke lapangan selama pelaksanaan Operasi Lilin Cartenz 2024, dalam berbagai situasi terutama menjaga kamtibmas saat Ibadah Natal.
Untuk mengurangi terjadinya kecelakaan di laut (laka laut) bagi para Nelayan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Dok II Jayapura telah mengeluarkan peringatan terkait Gelombang tinggi yang akan terjadi di Samudera Pasifik utara Papua.
Dia meminta masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai dan di daerah-daerah yang berpotensi banjir dan tanah longsor supaya berjaga-jaga dan perlu melihat kondisi dan situasi yang terjadi terutama pada saat terjadinya hujan. Selain itu dirinya juga mengingatkan masyarakat di Kota Jayapura supaya tertib membuang sampah terutama sampah-sampah plastik.