Kegiatan ini diikuti sebanyak 330 siswa dari 5 SMK/SMA di Kota dan Kabupaten Jayapura dengan tujuan untuk memberikan pengalaman dan menanamkan nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, disiplin serta kepedulian tentang melestarikan lingkungan dan alam sekitar.
Karena itu, pihaknya meminta seluruh masyarakat di Kota Jayapura untuk waspada terkait penyebaran penyakit tersebut, terutama pada saat musim penghujan tiba. Meski tidak disebutkan secara detail presentasi peningkatan yang sudah terjadi belakangan ini, namun dia menyebutkan kenaikan atau peningkatan jumlah kasus diare dan ISPA di Kota Jayapura belakangan ini cukup tinggi jika dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya.
Dia mengatakan, saat ini Kota Jayapura dan sekitarnya sudah memasuki musim penghujan. Kemudian potensi tanah longsor, banjir bahkan abrasi seperti yang sudah terjadi di kawasan pantai wisata Holtekamp Kota Jayapura juga telah menjadi ancaman serius. Karena itu, pihaknya terus memberikan sosialisasi dan imbauan kepada warga di Kota Jayapura, supaya benar-benar memperhatikan soal ini.
Hingga memasuki akhir bulan Januari ini, curah hujan di Kota Jayapura yang biasanya meningkat, nampaknya tidak terjadi. Anggapan bulan Januari terjadi hujan sehari-hari, nampaknya tidak begitu terasa. Dampak hujan juga belum begitu terasa, hanya genangan air di bebearpa tempat, seperti di depan BKKBN Kotaraja, yang sempat terasa setelah terjadi hujan deras.
“Saya mengajak para nelayan agar selalu mencari informasi cuaca setiap saat di situs BMKG Merauke baik itu cuaca, tinggi ombak dan lain sebagainya demi menjaga keselamatan diri kita dan keluarga,” pintanya.
‘’Seharusnya di saat sekarang ini padi sudah mulai bunting dan pada akhir bulan Februari atau awal Maret sudah mulai panen. Tapi, sekarang kalau kita lihat, sebagian lahan belum ditanami dan ada yang baru tanam,’’ kata bupati Romanus Mbaraka, baru-baru ini.
Alhasil banyak kendaraan yang kesulitan untuk melintas karena jika menurunkan kaki dipastikan akan basah. Setelah dicek ternyata lubang saluran pembuangan yang masuk ke drainase sangat keci dan tidak sebanding dengan debit air.
Berdasarkan kondisi dinamika atmosfer terkini, lanjut Yustus, fenomena global yaitu El Nino saat ini sedang aktif pada intensitas sedang. Kondisi ini umumnya berdampak pada pengurangan curah hujan di wilayah Indonesia termasuk wilayah Kota Jayapura dan sekitarnya.
"BPBD saat ini tetap melakukan imbauan kepada masyarakat melalui grup medsos BPBD, ada di Instagram BPBD ada di Facebook BPBD ada di tik tok. Kita juga tetap stay, tim TRC ada info pantau terus perkembangan," jelasnya.
Kepala Stasiun Geofisika Jayapura Herlambang Hudha, mengatakan seismograf yang terpasang itu sudah dilengkapi sistem daya dan sistem komunikasi mandiri.