Padahal benda budaya bagian dari sejarah yang menggambarkan cerita masa lalu dan cermin dari peradaban saat ini. Jika saksi atau bukti sejarah ini hilang atau rusak maka bisa dibilang ada banyak cerita sejarah di Papua akan ikut hilang. Kondisi inilah yang sedang dihadapi para pegawai UPT Museum Negeri Jayapura. Mirisnya lagi selain kondisi benda sejarah yang rusak, status museum yang dulunya menempati grade A kini turun menjadi grade D.
Kamis (9/1) pekan kemarin, Cenderawasih Pos menyambangi lokasi Budaya Ekpo Waena yaang ada di Distrik Heram. Lokasi yang pernah menjadi pusat budaya, dari berbagai anjungan budaya kabupaten/kota di Tanah Papua sebelum pemekaran ini, kini kondisinya sangat miris dan tidak terawat.
Mungkin satu sisi karena peringatan noken kali ini bersamaan dengan momentum pilkada sehingga gaungnya tak terdengar akan tetapi menurut Wiga situasi ini bukan hanya terjadi sekarang dari dulu peringatan hari noken selalu hanya diatas kertas. "Kita lihat selasa kemarin jangankan masyarakat, pegawai di pemerintahan saja mereka tidak merayakan hari noken ini, baik dengan menggunakan noken atau ataupun acara ceremonial tampak hampir tidak terdengar," ujarnya, Rabu (5/12).
Iapun pulang melaporkan tentang kabar bahagia tersebut dengan harapan ada perhatian lebih yang bisa dilakukan pemerintah Provinsi Papua terkait noken mendapat pengakuan dunia. Ada banyak upaya yang sudah dilakukan namun Titus mengaku ekspektasinya terlalu tinggi. Awalnya ia cukup yakin karena setahun kemudian dilakukan peletakan batu pertama pembangunan galeri atau museum noken di Taman Budaya Expo Waena.
Hanya digunakan ketika ada harinya atau momennya. Selebihnya cukup dipajang dan mengatakan diri peduli. Harusnya semua asesoris budaya tersebut dilestarikan dan dikelola secara tepat melalui upaya pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan dalam rangka memajukan kebudayaan nasional untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Dalam usia 62 tahun ini, Uncen telah memasuki fase baru sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN-BLU). Rektor Uncen, Oscar Oswald Wambrauw berharap dengan status PTN-BLU, Civitas Akademika Uncen harus memperkuat penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Agustinus Joko Guritno mengatakan, sebagai orang yang beriman Katolik selalu menjujung tinggi budaya dan membawa budaya itu kepada umat katolik. "Kita menghapus atau anti budaya. Budaya itu kita ajak untuk memuliakan nama Tuhan. Ada budaya itu juga kita gunakan untuk memuliakan nama Tuhan,"katanya.
Menurut Majid, tidak hanya memperkuat sistem evaluasi dan pengawasan, tetapi juga meningkatkan kemampuan akademik, profesionalisme dan kesejahteraan guru serta memberdayakan lembaga pendidikan.
Folklor ini adalah adat istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan secara turun temurun, tetapi tidak dibukukan. Folklor meliputi legenda atau cerita rakyat, musik, sejarah lisan, pepatah, lelucon, takhayul, dongeng, dan kebiasaan yang menjadi tradisi dalam suatu budaya, subkultur, atau kelompok.
Sejak tahun 2014 silam, Institut Seni Budaya Indonesia atau ISBI ini resmi melebarkan sayap ke Indoensia bagian timur, tepatnya di Kota Jayapura, Provinsi Papua. Meskipun secara usia boleh dikatakan masih muda, namun berbekal tekad, mereka terus berbenah diri dalam rangka meningkatkan kualitas mutu pendidikan.