Wednesday, April 2, 2025
25.7 C
Jayapura
- Advertisement -spot_img

TAG

BUDAYA

3700 Koleksi Museum Papua Dalam Kondisi Memprihatinkan

Padahal benda budaya bagian dari sejarah yang menggambarkan cerita masa  lalu dan cermin dari peradaban saat ini. Jika saksi atau bukti sejarah ini hilang atau rusak maka bisa dibilang ada banyak cerita sejarah di Papua akan ikut hilang. Kondisi inilah yang sedang dihadapi para pegawai UPT Museum Negeri Jayapura. Mirisnya lagi selain kondisi benda sejarah yang rusak, status museum yang dulunya menempati grade A kini turun menjadi grade D.

Ada Tiga Icon Budaya, Makin Tidak Terawat Karena Tidak Ada Anggaran

Kamis (9/1) pekan kemarin, Cenderawasih Pos menyambangi lokasi Budaya Ekpo Waena yaang ada di Distrik Heram. Lokasi yang  pernah menjadi pusat budaya, dari berbagai anjungan budaya kabupaten/kota di Tanah Papua sebelum pemekaran ini, kini kondisinya sangat miris dan tidak terawat.

Nasib Noken Tak Sama Dengan Batik

Mungkin satu sisi karena peringatan noken kali ini bersamaan dengan momentum pilkada sehingga gaungnya tak terdengar akan tetapi menurut Wiga situasi ini bukan hanya terjadi sekarang dari dulu peringatan hari noken selalu hanya diatas kertas. "Kita lihat selasa kemarin jangankan masyarakat, pegawai di pemerintahan saja mereka tidak merayakan hari noken ini, baik dengan menggunakan noken atau ataupun acara ceremonial tampak hampir tidak terdengar," ujarnya, Rabu (5/12).

Sedari Pagi Hingga Larut, Pejuang Budaya Justru Terpajang di Pinggiran Jalan

Iapun pulang melaporkan tentang kabar bahagia tersebut dengan harapan ada perhatian lebih yang bisa dilakukan pemerintah Provinsi Papua terkait  noken mendapat pengakuan dunia. Ada banyak upaya yang sudah dilakukan namun Titus mengaku ekspektasinya terlalu tinggi. Awalnya ia cukup yakin karena setahun kemudian dilakukan peletakan batu pertama pembangunan galeri atau museum noken di Taman Budaya Expo Waena.

Harus Ada Regulasi Khusus Lestarikan Warisan Budaya

Hanya digunakan ketika ada harinya atau momennya. Selebihnya cukup dipajang dan mengatakan diri peduli. Harusnya semua asesoris budaya tersebut dilestarikan dan dikelola secara tepat melalui upaya pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan dalam rangka memajukan kebudayaan nasional untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Solusi Efektif Pembelajaran di Tengah Kekayaan Budaya dan Tantangan Geografis

   Dalam usia 62 tahun ini, Uncen telah memasuki fase baru sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN-BLU).  Rektor Uncen, Oscar Oswald Wambrauw berharap dengan status PTN-BLU, Civitas Akademika Uncen harus memperkuat penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Umat Katolik Diajak Junjung Tinggi Budaya

  Agustinus  Joko Guritno mengatakan, sebagai orang yang beriman Katolik selalu menjujung tinggi budaya dan membawa budaya itu kepada umat katolik. "Kita menghapus atau anti budaya. Budaya itu kita ajak untuk memuliakan nama Tuhan. Ada budaya itu juga kita gunakan untuk memuliakan nama Tuhan,"katanya.

Satuan Pendidikan Harus Miliki Budaya Mutu

  Menurut Majid, tidak hanya memperkuat sistem evaluasi dan pengawasan, tetapi juga meningkatkan kemampuan akademik, profesionalisme dan kesejahteraan guru serta memberdayakan lembaga pendidikan.

Kehilangan Kekayaan Folklor Bagaikan Sebuah Perpustakaan yang terbakar

  Folklor ini adalah adat istiadat tradisional dan cerita rakyat yang diwariskan secara turun temurun, tetapi tidak dibukukan.  Folklor meliputi legenda atau cerita rakyat,  musik, sejarah lisan, pepatah, lelucon, takhayul, dongeng, dan kebiasaan yang menjadi tradisi dalam suatu budaya, subkultur, atau kelompok. 

Miliki Lima Program Studi, Namun Belum Miliki Gedung Sendiri

Sejak tahun 2014 silam, Institut Seni Budaya Indonesia atau ISBI ini  resmi melebarkan sayap ke Indoensia bagian timur, tepatnya di Kota Jayapura, Provinsi  Papua. Meskipun secara usia boleh dikatakan masih muda, namun berbekal tekad, mereka terus berbenah diri dalam rangka meningkatkan kualitas mutu pendidikan.

Latest news

- Advertisement -spot_img