Rabit Kuncoro selaku Kabid Kedaruratan dan Logistik, BPBD Kota Jayapura mengatakan, TRC PB BPBD Kota Jayapura mempunyai tugas pengkajian secara cepat dan tepat di lokasi bencana dalam waktu tertentu, dalam rangka mengidentifikasi cakupan lokasi bencana, jumlah korban, kerusakan prasarana dan sarana, gangguan terhadap fungsi pelayanan umum dan pemerintahan. Serta kemampuan sumber daya alam maupun buatan.
Dikatakan, jalur evakuasi yang ada di Kota Jayapura sejauh ini dipasang oleh pemerintah pusat melalui program Idrip. Hanya saja belum semua daerah rawan bencana itu sudah terpasang dengan jalur evakuasi.
Menurut Melianus, pemerintah gencar melakukan penanaman, dan masyarakat harus menjaganya untuk mencegah banjir dan tanah longsor, karena akar pohon yang kuat dapat menyerap air hujan.
Kepala Lurah Hamadi, Yohanes Fredi Raprap, menjelaskan kegiatan simulasi bencana dan cara pencegahannya harus diajarkan kepada anak-anak sekolah, agar anak-anak atau masyarakat sejak dini harus mengetahui apa saja yang perlu dilakukan pada saat terjadinya bencana itu terjadi.
Kepala BPBD Papua Melianus Aiwui mengatakan peningkatan kapasitas bagi para tim reaksi cepat ini sangat penting dilakukan agar penanganan saat terjadi bencana bisa dilakukan secara tepat.
Romanus Sujatmiko menjelaskan bahwa mobil pemadam kebakaran yang ada di Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Merauke berbeda fungsi dengan mobil pemadam kebakaran yang dimiliki oleh BPBD Kabupaten Merauke, kendati sama-sama untuk memadamkan kebakaran.
Dijelaskan, bagi para nelayan yang sering mencari ikan di laut dan tinggal di pesisir pantai seperti di Daerah Demta dan Depapre, diharapkan tetap selalu memantau kondisi gelombang air laut. Jika memang kondisi tidak bagus, jangan memaksakan diri karena ini menyangkut keselamatan para nelayan.
“Kampung Nayaro merupakan lokasi terdekat dengan area PTFI dataran rendah, kami mendukung bantuan transportasi bus untuk pengiriman Bama ke Nayaro hari ini. Selain itu, PTFI akan terus menjalankan program bersama warga kampung Nayaro seperti dukungan terhadap puskesmas pembantu (Pustu), dukungan perbaikan akses jalan, hingga berbagai keperluan perbaikan yang dibutuhkan oleh warga Nayaro,” ujar Manager Community Liaison Officer PTFI, Marthinus Badii.
Mencermati sejumlah potensi bencana di Kota Jayapura ini, memang butuh kesiapsiagaaan atau kewasdaaan dini, baik dari pemerintah melalui dinas terkait maupun masyarakat sendiri. Sebagai upaya mitigasi bencana, untuk meminimalisir terjadinya korban jiwa, maka perlu disiapkan system penyelamatan bagi warga di Kota Jayapura ini.
Kepala BPBD Kota Jayapura Asep Khalid, mengatakan wisata Pantai Holtekamp sering terjadi musibah orang tenggelam hingga meninggal dunia, sehingga menjadi perhatian pihaknya bersama instansi terkait.