“Bantuan Rp 500 juta akan digunakan untuk rekonstruksi dan rehabilitasi, sekaligus juga untuk menyediakan bahan pangan khususnya beras, sebab banjir ini belum sepenuhnya surut khususnya bagi warga yang tinggal di bantara
Warga mempertanyakan terkait dengan bantuan 10 Ton beras yang yang diperuntukan dan disalurkan kepada 3 Distrik yakni Asotipo, Asolokobal dan dan Maima, namun penyaluran ini kapan dilakukan oleh Korlab III Satgas Tanggap
Ketua Posko Penanganan Bencana Banjir dan Longsor Kabupaten Jayawijaya Ronny Elopere S.IP, M.KP sejak awal penanganan banjir dan longsor pemerintah sudah menjadikan ini perhatian dengan mengeluarkan status tanggap darura
Bukit Tutari merupakan peninggalan sejarah kehidupan masyarakat Sentani dimasa lalu, yang usianya mungkin lebih dari ratusan tahun. Konon cerita dari 7 lokasi peninggalan sejarah itu, masih melekat pada alam, dan cukup s
Kepala BPBD Kabupaten Jayawijaya Edison Wetipo menyatakan sampai detik ini posko penanganan bencana banjir pemkab Jayawijaya baru menerima 17 proposal dari kampung yang terdampak banjir dimana rata-rata laporannya terkai
Wakil Gubernur Papua Pegunungan Dr. Ones Pahabol, SE, MM mengatakan akibat dari bencana banjir ini bukan saja kota Wamena yang terkena dampak akan tetapi masyarakat di 22 distrik yang ada di dataran rencah di wilayah it
Dia mengatakan berdasarkan data yang ada hampir 10 tahun terakhir, cukup banyak kejadian-kejadian bencana hidrometeorologi, seperti tanah longsor, banjir, genangan yang kemudian memberikan dampak yang cukup buruk. Contoh di tahun 2019 di Sentani terjadi banjir bandang. begitu juga terjadi bersamaan di wilayah kota Jayapura, baik langsung maupun banjir.
Kepala BPBD Kabupaten Merauke Romanus Sujatmiko ditemui media ini di ruang kerjanya, mengatakan, ketika tim evakuasi yang disiapkan tersebut seluruhnya berasal dari BPBD Kabupaten Merauke. Setiap Tim beranggokatan 14 orang sehingga total seluruhnya berjumlah 42 orang.
Hal itu diungkapkannya berdasarkan kondisi bebatuan di bawah permukaan tanah yang ada di kawasan itu. Itu juga diungkapkannya atas kekhawatiran pemanfaatan air tanah yang berlebihan di wilayah tersebut seiring dengan kehadiran pembangunan kawasan permukiman dan bangunan-bangunan berskala besar yang memungkinkan pemanfaatan sumber air tanah dalam jumlah yang banyak.
Wahyudi mengatakan kesiapsiagaan penting untuk memastikan upaya yang cepat dan tepat dalam menghadapi kejadian bencana. Selain itu, mampu mengenali ancaman dan memprediksi sebelum terjadinya bencana.