Tak sedikit yang memprediksikan Papua dimasa yang akan datang akan terjadi bencana besar apabila hutan dan tanahnya terus diambil demi kepentingan korporasi. Padahal Papua bisa dibilang menjadi benteng terakhir keanekara
Maruli menilai, aksi pengibaran bendera putih tersebut harus dimaklumi. Sebab, warga Aceh memang mengalami kesulitan. Banyak korban meninggal dunia, tidak sedikit yang masih hilang. Ada pula korban yang kehilangan keluar
Dengan tas di punggung, sepatu dilepas agar tidak basah, dan rok sekolah disingsingkan hingga lutut, anak-anak itu melangkah pelan menembus arus. Pegangan tangan mereka erat. Wajah-wajah kecil itu menyimpan ketegangan ya
Bupati Jayawijaya Atenius Murib, SH, MH selama ini banjir dan genangan air dalam Kota Wamena kalau dibicarakan di tingkat pusat karena saat itu dibentuk satgas penanggulangan bencana banjir mereka heran sebab wilayah gun
Apel ini bertujuan untuk memperkuat koordinasi dan memastikan kesiapan seluruh elemen dalam menghadapi risiko bencana yang kerap meningkat signifikan di musim hujan, seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, hingga g
Memperjelaskan himbauan tersebut, akademis Teknik Geofisika Universitas Cenderawasih, Dr. Noper Tulak, M.Sc menyebutkan bahwa Kota Jayapura merupakan wilayah dengan kondisi topografi yang kompleks berada di kawasan pesis
Bupati Jayawijaya Atenius Murib, SH, MH ketika dikonfirmasi membenarkan adanya bencana tersebut karena hujan yang mengguyur Jayawijaya sejak semalam, untuk melihat langsung dan mengantar bantuan pangan kepada masyarakat
Proyek negara yang kabarnya untuk menjawab tantangan ketahanan pangan. Ada jutaan hektar lahan dibabat dan ada ribuan kayu gelondongan yang juga dibabat habis. Kondisi hutan seperti itu jika ditambah dengan itentitas huj
Menurut dia, pemerintah dan relawan terus bekerja dengan maksimal dalam menangani situasi bencana, baik itu di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Proses evakuasi dan pemberian bantuan terus dipercepat. Sementara i
Setiap kali hujan deras turun berhari-hari dan sungai-sungai di Tulungagung mulai meluap, ada satu pemandangan yang hampir selalu muncul: potongan kayu dalam berbagai ukuran terseret arus. Sebagian warga menganggapnya wa