Dalam pertemuan tersebut, Walilo mengungkapkan bahwa beberapa alumni dari Pemerintah Provinsi Papua telah mengikuti program ini. Beasiswa ini juga pernah diikuti oleh masyarakat umum, hanya saja ia tak tahu pasti jumlahnya.
Menurut Elias, demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa terkait isu pendidikan seharusnya tidak perlu terjadi jika pemerintah daerah proaktif dalam menangani permasalahan pendidikan. Apalagi, hal tersebut menyangkut masa depan anak-anak OAP di Kabupaten Mimika.
  Dikatakan untuk program beasiswa sesungguhnya telah digagas ketika dirinya menjabat sebagai Walikota Jayapura. Dimana sebagian anak anak Port Numbay dikirim studi di luar daerah, dan juga luar negeri. Program ini dilaksanakan menggunakan dana otsus maupun APBD Kota Jayapura. "Saya ingin program yang baik ini kita bawa ke tingkat provinsi," tuturnya.
"Bantuan ini kita ambil dari dana Otsus Tahun Anggaran 2024 ini," ujarnya. Adapun mahasiswa yang terima bantuan beasiswa sebanyak 405 orang jumlah ini terdiri dari mahasiswa semester 4 hingga semester 10.
Dia mengatakan pengiriman itu bisa saja dilanjutkan sambil menunggu kebijakan baru yang akan diterapkan oleh Walikota definitif kota Jayapura. Biasanya program itu dijalankan berdasarkan program strategis dari Walikota yang terpilih.
PJ Bupati Jayawijaya Thony M Mayor, S.pd, MM menyatakan ditahun lalu pemda Jayawijaya sudah merekut 18 siswa yang saat ini sedang mengeyam pendidikan di Fakultas Kedokteran Uncen di Jayapura, untuk tahun 2024 ini pemda Jayawijaya kembali melakukan seleksi untuk 10 orang bagi siswa SMA yang baru lulus kemarin di beberapa sekolah yang ada di Wamena.
Sekretaris Daerah Kota Jayapura, Frans Pekey mengatakan, pemerintah kota Jayapura sudah mendapatkan pembagian untuk alokasi anggaran setiap tahun mengenai pembiayaan mahasiswa mahasiswi unggul Papua yang saat ini sedang mengenyam pendidikan baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
 Diapun menjelaskan untuk beasiswa KIP ini diberikan kepada mahasiswa yang memenuhi ketentuan yang berlaku. Saat ini sudah ada mahasiwa yang sedang mengikuti berbagai tahapan yang salah satunya tahap wawancara.
Seperti yang disampaikan Kepala Bagian Kemahasiswaan di STIPER, Erick Ruamba dan juga dipercayakan sebagai pengelola beasiswa pemerintah Provinsi Papua (Papua Induk), Papua Pegunungan, Papua Tengah, Papua Pegunungan, menjelaskan bahwa mengingat hampir sebagian besar mahasiswa di Tanah Papua, tidak semua anak memiliki orang tua yang mampu menyekolahkan mereka, maka adanya beasiswa dari pemerintah ini sangat penting.
  Anggota Kelompok Khusus DPR Papua, Yonas Nusi menyampaikan bahwa dari rapat – rapat yang dilakukan, diketahui ternyata dana beasiswa ini tidak hanya diberikan bagi mereka yang tidak mampu dan layak dibiayai, namun ternyata ada juga anak sejumlah pejabat yang menerima aliran dana tersebut.