"Kita mendukung kebijakan pusat kalau BBM pertalite sudah tidak bisa lagi di jual eceran selain di SPBU, jadi nanti kita akan lakukan sosialisasi kepada seluruh stakeholder dan masyarakat supaya mengerti juga, nantinya kita juga akan menyurat ke Pertamina,"katanya.
General Manager PT. Pertamina Patra Niaga Subholding C&T Regional Papua Maluku melalui Sales Branch Manager I Pertamina Papua, Andi Reza menyebutkan, terjadinya antrian kendaraan untuk mengisi solar dikarenakan adanya peningkatan konsumsi BBM khususnya solar dalam pengangkutan logistik ke Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
Diketahui, antrian kendaraan baik truk maupun kendaraan jenis bahan bakar pertelite di SPBU terjadi sejak awal tahun 2022 sampai sekarang. Bahkan antrian di SPBU setiap harinya semakin mengular.Â
‘’Tadi saya sudah melakukan koordinasi dengan Kasat Reskrim sehubungan dengan rekan-rekan menanyakan masalah BBM Pertalite yang telah dijual eceran ke masyarakat umum di jalan-jalan,’’ kata Kasie Humas Iptu Bambang Soetrisno.
General Manager PT. Pertamina Patra Niaga Subholding C&T Regional Papua Maluku melalui Sales Branch Manager I Pertamina Papua Andi Reza, mengakui untuk ketersediaan Bahan bakar minyak sampai saat ini masih sangat aman, stok dipastikan minimal 10 Kl setiap harinya di SPBU sebagai antisipasi bila ada peningkatan dan semua SPBU beroperasi normal.
Tercatat ada enam orang yang diamankan karena diduga terlibat dalam penimbun BBM jenis solar. Modus yang digunakan adalah memodifikasi truk khususnya di bagian tangki. Misalnya jika ukuran normal hanya bisa menampung 100 liter, setelah dimodifikasi tenyata bisa menampung sekira 150 liter.
"Kami tidak bisa berkomentar apa-apa, kami menyerahkan semuanya kepada pihak yang berwenang. Kami menunggu sampai dengan apa yang dikeluarkan dari keterangan Polisi, apakah ada keterlibatatan agen dan sebagainya," katanya kepada Cenderawasih Pos, Senin (18/4) kemarin.
Pasalnya, modus yang dijalankan oleh tersangka dinilai sangat rapi dan profesional dengan berbagai peralatan yang cukup mumpuni untuk melancarkan aksi penimbunan BBM tersebut.
Mulyono menjelaskan, Satgas RAFI berjalan sejak tanggal 11 April hingga 10 Mei 2022. Menurutnya, hal itu merupakan bagian dari dukungan kepada kebijakan mudik yang telah diperbolehkan pemerintah.
Polisi berhasil menyita ratusan liter solar yang masih memungkinkan akan dikirim ke luar Jayapura. Tak hanya itu ada beberapa unit mobil maupun truk serta alat untuk memindahkan BBM juga ikut diamankan.