Seperti yang diungkapkan Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun bahwa Pertamina terus memastikan ketersediaan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis minyak tanah di Wilayah Papua-Maluku dalam kondisi aman selama periode bulan Juli 2023.
Dari pihak Pertamina mengakui, bahwa mesin pompa mini tersebut bukan produk dari Pertamina bahkan dianggap ilegal. Begitu juga dari Dinas Perindakop Kabupaten Merauke menegaskan bahwa pihaknya tidak memberikan izin terhadap mesin pompa mini tersebut. Apalagi produk yang dijual adalah BBM subsidi pertalite.
‘’Kita sudah melakukan pemeriksaan terhadap yang bersangkutan (KB) dan dari pemeriksaan itu, terlapor mengakui telah menjual BBM Solar milik perusahaan dengan cara menyedot BBM itu dari alat berat milik perusahaan,’’ kata Kapolres Merauke AKBP Sandi Sultan, SIK melalui Kasat Reksrim AKP Haris Baltasar Nasution, STK, SIK, ketika ditemui media ini, Selasa (1/8), kemarin.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun mengatakan, Pertamina akan terus berkomitmen penuh dalam menyalurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) kepada masyarakat.
Ketua Umum Hiswana Migas Regional Papua dan Maluku Ir. Ledrik Lekenila atau yang akrab dipanggil Ongen menjelaskan, khusus untuk daerah Pegunungan Papua, pihaknya jarang bahkan tidak pernah mendapatkan laporan mengenai selisih jumlah BBM yang diterima dan yang dibayarkan.
"Rutenya Jayapura-Biak-Makasar, yang mana rute ini sebenarnya sudah dilayani oleh pesawat kami Lion Air, sementara Batik Air tidak melayani rute tersebut, tetapi kami berencana untuk menambah Batik Air, "ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Jumat (30/6) kemarin.
Komite BPH Migas, Yapit Sapta Putra mengatakan, salah satu tugas BPH Migas adalah mengawal penyaluran BBM Satu Harga. Ini merupakan hal yang sangat bagus. Program ini merupakan gagasan Presiden RI Joko Widodo, yakni mendistribusikan BBM Satu Harga tanpa terkecuali di seluruh Indonesia.
"Untuk Papua sendiri dari tahun 2017-2023 target lembaga penyalur BBM Satu Harga sebanyak 53 penyaluran dan kita akan tutup dengan total 83 penyaluran di Papua, " katanya kepada Cenderawasih Pos, Senin (26/6).
Seperti yang diungkapkan Lewi seorang pengendara sepeda motor yang juga menggunakan Pertamax mengaku bahwa dirinya sudah menggunakan Pertamax sejak lama sebelum adanya program tukar poin MyPertamina.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun, tidak henti-hentinya mengimbau masyarakat yang belum mendaftar Program Subsidi Tepat agar segera mendaftarkan kendaraan melalui website www.subsiditepat.mypertamina.id agar dapat menikmati BBM bersubsidi bagi yang berhak menerima.