Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun, saat diwawancarai menjelaskan bahwa untuk area Maluku memang mengalami kendala. Tetapi pihaknya terus berupaya semaksimalnya mungkin, agar tidak terjadi kelangkaan stok BBM.
Ketua DPD Hiswana Migas Papua Maluku, Ledryk J Lekenila (Ongen) mengatakan, terkait harga jual BBM di daerah pegunungan seperti Kab. Puncak Jaya dan Provinsi Papua Tengah tetap sama dengan harga jual BBM yang ada di Jayapura.
“ Harus ada edaran Gubernur Papua Pegunungan dan Bupati Jayawijaya yang melarang pengecer tak boleh menjual BBM diatas harga standar, dan harus menjual dibawah harga standar sebab BBM yang diecerkan itu diambil dari BBM Subsidi yang dijadikan sebagai BBM Industri,”ungkapnya Selasa (12/12) kemarin.
Plt. Asisten II Setda Papua, Suzana Wanggai mengatakan, dari sidak tersebut dipastikan ketersediaan BBM cukup. Begitu pun dengan stok LPG dan minyak tanah dalam kondisi aman selama Nataru.
"Pengunaan QR Code juga cukup membantu Pertamina dan pemerintah dalam melakukan pengawasan BBM subsidi menjadi jauh lebih baik, "ujarnya kepada Cenderawasih Pos, Selasa (5/12) kemarin.
"Per 1 Desember 2023, Pertamina Patra Niaga resmi melakukan penyesuaian untuk penurunan harga BBM Non Subsidi termasuk di wilayah Papua Maluku," katanya dalam rilis kepada Cenderawasih Pos, Minggu (3/12) kemarin.
‘’Saya sampaikan bahwa kami sekarang menjadi ibukota provinsi dan pertambahan penduduk kami cukup tinggi. Berdasarkan laporan dari Capil di tahun ini terjadi tambahkan penduduk dari luar kurang lebih 5.000 jiwa. Berarti kebutuhan fuel tetap naik karena kendaraan bertambah. Karena dengan provinsi, kendaraan bertambah cukup banyak di aparatur pemerintah provinsi,’’ katanya.
Salah satu pengurus Partai Poltik yang hadir dalam pertemuan tersebut meminta Kapolda Papua untuk dapat menyelesaikan persoalan antrian kendaraan ke SPBU karena menurutnya, antrian tersebut bisa menjadi pemicu masalah keamanan pada Pemilu 2024.
‘’Kalau informasi dari pusat kemarin, untuk Merauke dan sekitarnya, sudah tercatat 25 kendaraan terblokir. Terblokir karena diduga mobil-mobil tersebut mengetap BBM Subsidi di SPBU. Di SPBU kita ada kamera pengintai CCTV dan dan kita ada sistem. Dimana ada alogaritmanya kendaraan yang terindikasi mengetap dengan sendirinya akan terblokir,’’ kata Sales Branch Manager III Papua, PT Pertamina Anwar Hidayat, melalui selulernya, Senin (09/10/2023).
Dalam kegiatan tersebut Ipda Yanto mengimbau kepada masyarakat pengantre minyak yang menggunakan jerigen agar sesudah mengantre minyak hindari penyimpanan BBM pada tempat yang rawan atau dapat menimbulkan kebakaran, jauhkan dari bahan atau barang yang menimbulkan percikan api, guna meminimalisir terjadinya kebakaran.