Kepala Dinas Sosial Kabupaten Jayawijaya, Nickolas Itlay, S,STP, MSi menyakatankegiatan pelayanan penyaluran bantuan miskin ekstrim untuk tahun 2023 ada 15 Distrik, terjadi keteralmbatan pembayaran karenater kendala dari teman –taman bank sebab penerima manfaat dari bantuan ini mencapai 7000 orang.
PJ Bupati Jayawijaya Dr. Sumule Tumbo, SE, MM ia mengaku untuk data 21 Distrik yang dipaparkan itu dari tim BPBD Kabupaten Jayawijaya yang melakukan survey, sementara data tambahan ini akan diminta lagi nama dan alamat korban yang terdampak banjir itu, dalam penyaluran bantuan kepada korban banjir ini perlu untuk mendapatkan data yang tepat
Menurutnya, untuk data yang ada nanti pemerintah akan melakukan penyempurnaan lagi untuk kepentingan pelayanan dasar masyarakat, ini yang penting dilakukan agar upaya pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan ekstrim di wilayah Jayawijaya ini dapat tercapai sepenuhnya.
Penjabat Gubernur disela-sela safari ramadhan ke masjid-masjid di Kabupaten Nabire, menyempatkan waktu bertemu dengan Sulistino dan keluarga pada Sabtu (6/4/2024). Lalu beliau memberikan bantuan Rp 500 juta untuk perbaikan rumah yang hangus terbakar.
PJ Bupati Jayawijaya Dr. Sumule Tumbo, SE, MSi menyatakan pertemuan ini dilakukan untuk mensinkronisasi data untuk penerima bantuan dan bagaimana mendorong percepatan penyaluran bantuan tersebut, seperti penyaluran beras sudah dilakukan untuk 17 Distrik dan sudah berjalan banyak, hanya saja ada usulan dari masyarakat untuk menyamakan data.
Dari sudut pandang sosial, bansos ini kata dia wajib diberikan kepada masyarakat, sesuai waktu dan tahapannya. Karena pada umumnya masyarakat indonesia masih tergolong miskin. Sehingga pemerintah bertanggungjawab memberikan bantuan kepada masyarakat miskin.
Anace Hombore dalam amanahnya menyampaikan, kehadiran pemerintah di Panti Asuhan Santa Susana ini yakni dalam rangka berbagi kasih di bulan Ramadan 1445 hijriah sekaligus menyongsong perayaan Hari Raya Paskah tahun 2024.
‘’Ada yang datang langsung dari Kementrian Sosial Republik Indonesia melalui Balai Penanganan Bencana yang ada di Jayapura. Begitu kami informasikan Sabtu, minggu kemarin, mereka langsung datang dan membelikan peralatan dapur sesuai yang kami butuhkan serta kebutuhan bagi para pengungsi untuk waktu 7 hari,’’ kata Gentur Pranowo.
Ia juga mengaku Disperindagkop telah mengirimkan surat kepada Pj Wali Kota dan kemudian diverifikasi oleh Inspektorat mengenai data dan perencanaan yang dibuat sesuai dengan yang terjadi di Lapangan. Surat yang diajukan ke Pj Walikota adalah untuk memberikan bantuan dalam bentuk material, karena bukan Disperindagkop yang bangun kios yang terbakar itu.
Penjabat (Pj) Bupati Jayawijaya Dr. Sumule Tumbo, SE, MM menyatakan , kemiskinan ekrem adalah kondisi ketidakmampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar, seperti makanan, air bersih, sanitasi layak, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan dan akses informasih terhadap pendapatan dan layanan sosial di jayawijaya.