Namun seiring dengan padatnya pemukiman penduduk dan berkurangnya daerah resapan air hujan, tentu lama-kelamaan berpotensi terjadinya banjir di pemukiman warga, apabila system drainase tidak ditata dengan baik.
Bantuan ini sebagai wujud Sinergitas TNI - Polri yang langsung turun kelokasi untuk melihat kondisi dan keamanan warga ditengah banjir serta membantu memindahkan barang - barang warga agar terhindar dari air yang masuk ke dalam rumah terutama barang - barang elektronik, bahan makanan, atau barang lain yang beresiko rusak jika terkena air.
Alpius menjelaskan, untuk tugas Dinas PUPR Kabupaten Jayapura dalam penanganan banjir di depan Saga Kemiri dengan melakukan perbaikan drainase yang ada di kanan kiri 100 meter dari badan jalan utama.
Untuk itu, Sekda sudah perintahkan Dinas PUPR Kabupaten Jayapura bisa turun tuntaskan masalah banjir di dua titik lokasi itu. Apa kendala dan masalahnya lalu koordinasi dengan Dinas PU Papua.
Thobias mengatakan, musibah tersebut terjadi pada Jumat (25/8/2023) sekitar pukul 10.00 WIT. Banjir disebabkan meluapnya Sungai Aroanogoung. Hal ini menyebabkan kerusakan empat jembatan yang menjadi penghubung antar kampung.
Sekda Kota Jayapura, Robby Kepas Awi mengatakan dari data yang dimiliki Pemkot Jayapura, banjir tersebut terjadi di Saga Abepura, PTC Entrop, di daerah Yapis dan juga ada beberapa titik di Heram dan sekitarnya.
“Beberapa kali kejadian banjir di Kota Jayapura, ada yang curah hujannya tidak tinggi tapi air sudah meluap di jalan raya. Hal ini dikarenakan saluran di drinase atau selokan sudah tersumbat dengan sampah,” kata Kepala Balai Wilayah Sungai Papua, Nimbrot Rumaropen.
Sejumlah titik di Kota Jayapura mengalami banjir, hal ini disebabkan hujan deras yang mengguyur sejak Kamis (20/7) sore. Tak hanya banjir, tumpukan sampah yang meluap dari selokan atau drinase berserakan di jalan raya.
“Kami bersyukur karena akhirnya perjalanan kami ke provinsi bisa ditemui oleh Plh Gubernur langsung. Beliau orangnya merespon sekali dan tidak neko – neko, langsung memberi jawaban,” kata Herol Mano, Kepala Kampung Imandoa mewakili tiga kepala kampung lainnya, Jumat (5/5).
Mereka juga curhat terkait penanganan bencana yang Pemkab setempat. dilakukan respon Pemda disampaikan kepada BPBD. Yang mirisnya lagi menurut salah satu anggota Bamuskam Kampung Pasir Putih, Semuel Mabuy warganya sempat diberi bantuan namun bentuknya menyedihkan.