Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BKMKG) Jayapura telah memprediksi puncak musim penghujan akan terjadi di bulan Februari mendatang. Namun hujan deras dan angin bisa terjadi mendekati akhir tahun ini, bahkan beberapa hari ini hujan deras juga terjadi di beberapa tempat.Â
  Dia menjelaskan, terkait dengan kondisi cuaca saat ini yang kadang hujan dan kadang panas, kata dia merupakan hal yang rutin dan juga polanya memang seperti itu, namun kadang ada jedanya dan ada hujannya.Â
Menanggapi permintaan tersebut, Sekda Kabupaten Jayapura Hana S. Hikoyabi mengatakan, untuk dana banjir bandang tahun 2019 di Kabupaten Jayapura sudah dilakukan audit pada masanya  Alpius Toam dan Bupatinya Mathius Awoitouw melalui Kejaksaan Tinggi Papua sampai ada pernyataan bersih.
 "Dana yang kami kumpulkan di posko sebanyak Rp. 2 juta," kata Sonny Togodly Koordinator Aksi Pengalangan Dana Bencana Banjir di Kabupaten Jayawiijaya kepada Cendrawasih pos.
Pemerintah kota Jayapura melalui dinas terkait dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Jayapura pemetaan  terhadap daerah-daerah yang menjadi titik rawan terjadinya bencana alam yang bisa saja berdampak buruk bagi keberlangsungan masyarakat di kota Jayapura.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Jayapura Alpius Toam mengatakan, banjir atau genangan air yang saat ini masih sering terjadi di pertigaan Jalan Sosial Kemiri Sentani dekat Batalion Infanteri 751 RK Sentani, menjadi pekerjaan rumah (PR) yang harus di atasi bersama- sama. Pasalnya saat ini jalan semakin rusak karena sering tergenang air dan selalu macet saat banjir.
Hujan deras yang terjadi pada Minggu (8/10) malam menyebabkan halaman dan aula SD Mutiara Sion Sentani, Senin (9/10) kebanjiran sehingga peserta didik untuk kelas 1, 2, 3, 4 dan 6 diliburkan, sedangkan kelas 5 tetap masuk karena masih dalam gladi ANBK dan kelas tidak terkena dampak banjir.
Keluhan itu juga disampaikan di media sosial dan diberbagai media dan pernah ditegaskan Pj Bupati Jayapura Tri Warno Purnomo bahwa Dinas PUPR Kabupaten Jayapura harus bisa melakukan koordinasi dengan Balai Jalan Nasional maupun Pemprov Papua dan Balai Wilayah Sungai.
 Namun seiring dengan padatnya pemukiman penduduk dan berkurangnya daerah resapan air hujan, tentu lama-kelamaan berpotensi terjadinya banjir di pemukiman warga, apabila system drainase tidak ditata dengan baik.
Bantuan ini sebagai wujud Sinergitas TNI - Polri yang langsung turun kelokasi untuk melihat kondisi dan keamanan warga ditengah banjir serta membantu memindahkan barang - barang warga agar terhindar dari air yang masuk ke dalam rumah terutama barang - barang elektronik, bahan makanan, atau barang lain yang beresiko rusak jika terkena air.