Kepala Distrik Arso, Laurens Borotian mengatakan bahwa air mulai meluap dan memasuki badan jalan sekira pukul 05.00 WIT. Kemudian pukul 07.00 WIT debit air terus meningkat dan mencapai lutut orang dewasa.
Pasar Induk Youtefa banjir lagi. Para pedagang menyebut banjir setinggi lutut orang dewasa di Pasar Youtefa terjadi sejak Senin (21/2) malam, akibat hujan deras dan angin yang terjadi di Kota Jayapura.
Titik terparah terdampak banjir yakni Perumahan Darsua Doyo, Pasar Phara Sentani, Kampung Kahiran, Mako Yonif 751 Rider dan ruas Jalan Lanud Silas Papare Jayapura. Pantauan media ini, Jalan Utama Kota Sentani, tepatnya di depan Yonif 751 genangan air sangat tinggi. Sejumlah anggota TNI terlihat berjibaku membersihkan saluran air yang ada di depan Mako Yonif 751 itu.
Karena sering terendam banjir, lanjut Robert Awi, para pedagang diminta untuk pindah ke pasar kotaraja yang baru, beberapa pedagang masih dibiarkan untuk menetap disana. Hal ini dikarenakan belum tersedianya beberapa tempat untuk pedagang tersebut.
Wakil Wali Kota Jayapura ini juga meminta kepada Kelurahan, Distrik, dan RT/RW, untuk melaporkan data-data kelengkapan administrasi di masa transisi darurat untuk membagikan bantuan berupa beras kepada masyarakat terdampak banjir dan longsor.
Dalam rangka menjaring aspirasi dari masyarakat, anggota DPRD Kabupaten Jayapura yang tergabung di dalam Fraksi Bhinneka Tunggal Ika, sebulan sekali melaksanakan kegiatan coffee morning dengan sejumlah elemen masyarakat di Kota Sentani, Kabupaten Jayapura.
‘’Sudah menjadi atensi khusus. Karena cuaca tidak menentu. Biasanya itu terjadi di Januari atau Februari, tapi kemarin lebih cepat terjaid di Desember 2021. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi di Januari atau Februari ini,’’ kata Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Merauke Ruslan Ramli, SE, M.Si, kepada media ini, Jumat (21/1).
Disini usai meminta penjelasan dari Kepala Dinas PU Kota Jayapura, Nofdi Rampi, DPRD yang dipimpin ketuanya, Abisai Rollo langsung menyambangi lokasi GOR dan melihat kondisinya. “Semua roboh,” kata Abisai Rollo menjawab pertanyaan Cenderawasih Pos, Sabtu (22/1).
‘’Bantuan yang dikirim itu dikumpulkan dari masyarakat Merauke, ada yang Rp 1000 dan ada yang Rp 2.000 dan seterusnya. Kemudian kami belanjakan untuk Sembako dan perlengkapan bayi. Ada juga pakaian layak pakai dari SMK dan SMA Tanah Miring,’’terangnya.
Banjir dan longsor yang melanda Kota Jayapura Jumat (7/1) lalau memang membuat banyak warga trauma, terutama bagi warga yang selama ini tinggal di daerah rawan bencana. Kekhawatiran ini yang juga dirasakan oleh sejumlah warga yang bermukim di sekitar Sungai Kampwolker Perumnas III Waena.