Sembari bertugas Ia melanjutkan pendidikannya dengan mengikuti pendidikan Sekolah Calon Perwira Polri (Secapa) di Sukabumi Jawa Barat. Setelah tujuh bulan pendidikan tepat tahun 2016 yang mengantarnya menjadi Perwira Polri.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Jayapura Betty Puy, di Jayapura, Senin, mengatakan peran kaum ibu sangat penting dalam penanganan stunting sehingga penguatan kapasitas bagi kaum ibu terus dilakukan.
Kejadian itu berawal ketika sang ibu bersama bersama anaknya berusia 7 tahun mengunjungi kos pelaku den gan tujuan untuk membayar upah. Pelaku diketahui seorang nelayan dan juga tetangga korban dan disitulah terjadi tindakan asusila tersebut.
Ketua IDAI Papua, dr. James Thimoty, M.Kes, Sp.A(K) mengatakan, pihaknya akan lebih fokus kepada meningkatkan derajat kesehatan anak-anak dengan meningkatkan pelayanan dan profesionalitas dari sekian banyaknya dokter anak-anak yang ada di Papua.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Choiri Fauzi di Jayapura, Selasa, mengatakan terdapat tiga program prioritas untuk mendorong pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak menuju Indonesia Emas 2045.
Kasat Lantas Polresta Jayapura AKP Muhammad Akbar mengatakan, tidak sedikit pelajar di Kota Jayapura yang kerap membawa motor ke sekolah tanpa sepengetahuan orang tua dan pihak sekolah. Menurutnya kondisi ini memang perlu perhatian serius dari para orang tua untuk memberikan penegasan kepada anaknya.
Pemerintah Kota Jayapura, Papua mendorong anak-anak jalan di wilayah itu untuk mengikuti pendidikan non formal. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura Abdul Majid di Jayapura, Selasa mengatakan setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan dan pemerintah wajib membiayainya.
Kepala Distrik Jayapura Utara, Mardiana mengungkapkan, upaya penurunan angka stunting di Jayapura Utara dimulai dengan koordinasi dengan pemerintahan bawahan di tingkat Kampung dan kelurahan, termasuk dengan PKK dan juga stakeholder baik Koramil maupun Polsek.
Kepala Sekolah SDN 2 Hamadi, Rumini, S.Pd mengatakan materi yang diberikan mulai dari bangun pagi bagaimana bisa tertib untuk mengatur perlengkapan, baris berbaris, mampu mengorganisir kelompok dan kemudian mengasah kemampuan dalam pentas seni juga belajar soal menyelesaikan games bersama tim.
Saat masuk di arena pentas langkah-langkah tegak serta penampilannya layaknya orang dewasa. Antusias orang tua mensuport anak-anaknya juga tak kalah heboh. Bagaimana tidak, meski cuaca mulai menyengat, namun semangat untuk mengabadikan moment bagi anak anaknya seakan merendam teriknya matahari.