Ia mengatakan ingin kondisi Kali Acay bisa kembali seperti sedia kala namun diakui ini sangat sulit mengingat kini lokasi pinggiran kali telah menjadi kawasan pemukiman. “Itu (pemukiman) tak lepas sebagai penyuplai sampah. Mungkin sekalipun tidak seperti dulu paling tidak bisa dirawatlah,” harapnya.
Satu yang mulai terdampak adalah operasional RSU Abepura. Rumah Sakit tipe B ini nyaris kolaps karena minimnya anggaran sementara jumlah pasien terus bertambah. Terkait ini Ketua Komisi V DPR Papua, Jack Komboy mengaku tak bisa berbuat banyak untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, Kompol Clief Gerald P. Duwith menjelaskan bahwa tujuan kedatangannya adalah untuk mempererat tali silaturahmi antar institusi, khususnya diantara Aparat Penegak Hukum (APH).
Sehingga berpengaruh pada penyediaan obat maupun sarana prasarana yang lain. Bahkan menurut dia jika dalam waktu beberapa bulan ke depan ini pemerintah tidak mensupport dana, maka rumah sakit Abepura akan kolaps.
Dengan kondisi itu, terpaksa setiap hunian harus diisi secara desak-desakan. Hal lain yang menjadi kendala, pengamanan yang harus ekstra. Hal ini terjadi karena jumlah tahanan dan napi tidak seimbang dengan SDM yang dimiliki Lapas Abepura.
Kepala Lapas Abepura, Sulityo Wibowo menjelaskan untuk Warga Binaan Pemasyarakatan (WB) Tindak Pidana Pelanggaran Pemilu, bebas murni. Sementara WBP Pelindungan Anak Pembebasan Bersayarat (PB).
Menanggapi hal itu Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Abepura Sulistyo Wibowo mengatakan untuk lapas Abepura, pihaknya berkomitmen memberantas peredaran narkotika, serta barang-barang terlarang lainya.
Penyelidikan ini bertujuan memastikan bahwa kendaraan yang dilaporkan benar benar hilang, atau hanya sekedar modus karena faktor lain, seperti mungkin karena sepeda motor yang dilaporkan ini masih dalam proses kredit macet dengan pihak leasing. Namun kemudian ingin menghindari penagihan lalu dibuatkan laporan kehilangan.
Selain gedung IGD, juga akan dibangun ruangan untuk cath lab jantung, yang sedianya akan mulai dikerjakan mulai bulan juli ini. Pembangunan ruangan cath lab jantung (kateterisasi jantung) ini akan menggunakan dana BLUD sebesar Rp. 2,5 miliar.
Disampaikan bahwa kasus pencabulan ini pertama menimpa Mawar pada 20 Maret di tempat kerjanya di Abe kemudian berulang di cabang perbelanjaan di Waena. Bentuknya adalah sang anak digagahi dibagian payudara dan berusaha dicium oleh FK.