Turut hadir, perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Papua, serta Penjabat Eslon III, dan IV, Kepala-Kepala ruangan, serta Dokter dan jajaran RS BLUD Abepura, Direktur RS BLUD Abepura, dr. Daisy C. Urbinas, mengatakan penerapan SIMR ini di RS BLUD Abepura sudah sejak lama, hanya saja belum diterapkan secara maksimal.
Pihak rumah sakit dalam hal ini RS Bhayangkara tempat jenazah disimpan, juga belum bisa melakukan autopsi. Sebab menurut kaur Pelayanan Dokpol RS Bhayangkara jayapura, dr. Annisa R. Alkatiry, pihaknya masih menunggu permintaan penyidik.
Kalapas Narkotika Jayapura, Samaludin Bogra saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos menjelaskan bahwa pemindahan Narapidana itu dalam rangka pengamanan dan pembinaan.
Kapolsek Abepura melalui Kanit Reskrim Ipda Arman, S.H mengungkapkan dari hasil penyidikan awal kebakaran itu terjadi sekitar pukul 19.45 WIT, kata dia perisitwa kebakaran itu berawal seorang saksi melihat api muncul dari dalam gudang.
Diketahui pemilik rumah menjadi korban adalah keluarga Robi Duwiri (66) dan keluarga Rumainum. Keduanya harus kehilangan tempat tinggalnya. Kapolresta Jayapura Kota Kombes Pol. Dr. Victor D. Mackbon melalui Kapolsek Abepura Kompol Komarul Huda menjelaskan bahwa kejadian diketahui sekitar Pukul 19.30 WIT.
Karena miras masyarakat menjadi bertindak diluar batas wajar kemanusiaan. Untuk itu Daniel meminta Kapolsek Abepura dapat bersinergi dengan masyarakat setempat untuk menjaga kamtibmas di wilayah tersebut. Daniel mengharapkan agar ke depanya Kapolsek Abepura dapat lebih tegas memberantas peredaran miras di Abepura.
Menurut David, di dalam rumah tersebut tidak ada orang karena sedang keluar. Ia mengaku tiadk tahu pasti pemilik rumah tersebut perginya kemana, tetapi yang jelas kata David api tersebut bersumber dari salah seorang warga bernama, Robby Duwiri.
Kapolsek Abepura, Kompol Komarul Huda mengaku sedikit kesulitan dan pihaknya memerlukan waktu untuk mendeteksi kasus tersebut. Pihaknya menduga, kasus pembuangan bayi ini bisa disebabkan karena factor ekonomi maupun hubungan terlarang atau akibat pergaulan bebas.
Hal ini dilakukan sebagai upaya mengenalkan terhadap program program kerjanya ke depan. Selain itu, untuk menjalin hubungan yang harmonis, terutama dalam menjaga situasi Kamtibmas di wilayah tersebut.
Robby mengimbau agar masyarakat tidak perlu khawatir, sebab Pemerintah Provinsi Papua telah merespon isu tersebut dengan serius. "Gubernur langsung printahkan untuk tanggulangi masalah stok obat ini, dan kami sudah urus semuanya," kata Robby.