Kejadian ini benar adanya dimana pada hari yang sama, Kamis (15/9/2023) aparat gabungan TNI-Polri melakukan olah TKP dan mengevakuasi 5 jenazah tersebut. Kelimanya ditemukan tewas tergeletak di Kali Brasa Distrik Dekai.
“Informasinya sudah menyebar di grup –grup dan ada 5 orang yang tewas,” kata Ketua Fraksi PAN DPR Papua, Sinut Busup yang berasal dari Yahukimo, Jumat (15/9/2023)..
Dua pejabat di polres jajaran dilakukan pergantian. Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D. Fakhiri memimpin langsung upacara serah terima di Aula Rastra Samara Jumat (8/9) lalu. Jabatan kapolres yang diganti adalah Kapolres Yahukimo dan Kapolres Mamberamo Tengah.
Kepala BKD Kabupaten Yahukimo, Yohanes Pahabol dalam laporannya mengungkapkan bahwa SK CPNS Formasi 2018 ini berjumlah sebanyak 421 orang. Pada saat tahap awal telah diserahkan sebanyak 418 orang, oleh Bupati pada Selasa (5/9).
Mulai yang terjadi di Dogiyai, Nduga, Puncak termasuk di Yahukimo. Diakui terkadang pelaku melakukan bentuk protesnya dengan melakukan tindakan criminal baik terhadap orang tetapi juga bangunan
Bupati Yahukimo Didimus Yahuli dalam apel pagi ini menyampaikan Kabupaten Yahukimo resmi sudah masuk di Provinsi Papua Pengunungan, sehingga 200 anggota Marinir yang masuk di Kabupaten Yahukimo seperti isu yang beredar di kalangan masyarakat, itu bukan didatangkan dari Didimus Yahuli dan Esau Miram tetapi itu dari utusan pusat.
Informasi yang beredar adalah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) mengklaim tengah melakukan operasi Kali Merah di Distrik Awimbon, Kabupaten Pegunungan Bintang yang berbatasan dengan Kabupaten Yahukimo.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo, di Jayapura, Jumat mengatakan dengan dilakukannya olah TKP hari ini, diharapkan dapat diketahui penyebab terjadinya kebakaran yang menghanguskan bangunan tempat tiga dinas berada.
Bahkan Kamis (24/8) malam gangguan ini masih terjadi dimana terdengar kontak tembak di Distrik Dekai yang notabene ibukota Kabupaten Yahukimo Provinsi Papua Pegunungan. Polisi juga belum berhasil mengungkap siapa aktor di balik gangguan Kamtibmas tersebut.
“Apakah ada aktor intelektual atau ada kelompok yang memang sengaja menciptakan situasi daerah yang tidak kondusif. Kami juga meminta masyarakat tetap tenang dengan situasi terkini dan memberikan kesempatan kepada aparat keamanan untuk mengungkap semuanya,” kata Esau usai mendatangi TKP.