Kores yang tampak kesal itu mengaku sudah kehabisan cara untuk menyampaikan aspirasi masyarakat yang tinggal di wilayah Konya itu. Karena menurutnya aspirasi itu sudah dilakukan secara berjenjang mulai dari tingkat RT, Musrembang Kampung/Kelurahan, distrik hingga Kota Jayapura. Bahkan sejumlah pejabat juga seringkali mengunjungi atau mendatangi Konya.
Akhir-akhir ini, salah satu sisi pantai tersebut cukup menarik perhatian warga pencinta spot wisata dengan pesonanya cukup menarik minat warga. Lokasi yang dimaksud tepatnya di depan kantor KPU Provinsi Papua, yang mana pemerintah telah memasang talud, namun tempat tersebut justru menjadi spot wisata yang cukup menarik.
Karena itu, dia berharap kepada masyarakat supaya tidak memelihara kebiasaan buruk terutama tidak membuang sampah di sembarang tempat. Dia mengatakan mengurus sampah tidak hanya menjadi tugas pemerintah tetapi itu menjadi tanggung jawab bersama terutama dimulai dari diri masing-masing.
Menurut Sigit, respons cepat aduan masyarakat adalah salah satu bagian upaya Polri untuk memperbaiki diri. Itu sesuai dengan perintah yang disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto.
Dia menjelaskan, dari kasus itu, polisi sudah mengamankan tiga orang warga, diduga merekalah yang melakukan provokasi hingga menyebabkan terjadinya gangguan kambtibmas di wilayah itu.
"Awalnya Saksi keluar dari kamar kos Untuk mengambil handuk dan melihat korban telah terbaring di TKP, sehingga Saksi berpikir korban sedang dalam keadaan mabuk," kata Kompol Komarul melalui keterangan tertulisnya.
Sambil berteriak-teriak, pelaku berupaya mencium korban Maria Goretti Gebze. Namun korban Maria tidak mau, sehingga pelaku memukulnya membuat mata kanannya memar. Tak hanya itu, NL kembali menggebuk tubuh korban sehingga sebagian tubuhnya babak belur. Saat sudah mulai pagi, korban Katsya Gebze kemudian pulang ke rumahnya dan diikuti oleh korban Maria Goretti.
Dentuman gendang berpadu dengan bunyi nyaring simbal menggema di Pelataran Hadi Supermarket, Jalan Imam Bonjol, Biak, Rabu (29/1) pertang hingga malam. Suasana penuh semarak menyelimuti puncak perayaan Imlek 2567 Tahun Ular Kayu ini, di mana ratusan pasang mata terpaku menyaksikan atraksi spektakuler Tiga Barongsai dan Tarian Naga yang dibawakan oleh tim dari Sanggar Yayasan Buddha Dharma Biak dan juga Karyawan hadi Supermarket Biak.
Kehidupan masyarakat yang bermukim di sana menyimpan beragam kisah suka dan duka. Ketika malam tiba, lampu-lampu dari permukiman menyinari gelapnya bukit, menciptakan suasana yang bagaikan taburan bintang di bumi. Keindahan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi siapa saja yang menyaksikannya.
Di tahun 2025 ini disebut sebagai tahun ular kayu. Dan dalam budaya Tionghoa, ular adalah simbol kebijaksanaan, kecerdasan, dan intuisi. Ular sering kali dianggap sebagai hewan yang misterius dan penuh rahasia, dengan kemampuan untuk menilai situasi dengan jeli dan bertindak hati-hati.