Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Faturachman menjelaskan, kegiatan ini terdiri dari opening ceremony, showcasing UMKM, business matching, talkshow UMKM dan Kopi, workshop dan edukasi, competition hingga coffee lounge guna meningkatkan pasar kopi di Papua dan mendorong potensi kopi Papua.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Dr. H. Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan gerakan ekonomi kreatif ini akan bertugas mewadahi semua kegiatan ekonomi kreatif di Papua Pegunungan, namun juga ada aspirasi dari masyarakat dalam hal ini mama -mama pelaku Usaha Mickro Kecil Menengah (UMKM) dibangunkan semacam fasilitas untuk menampilkan karya -karya ekonomi Kreatif.
  Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Faturachaman, mengatakan Karya Kreatif Indonesia (KKI) diinisiasi oleh Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia di mana pada kegiatan tersebut mengumpulkan berbagai jenis produk unggulan seluruh daerah di Indonesia.
Karena itu, dia mendorong perbankan untuk tidak hanya menyalurkan kredit dan memastikan cicilan tidak macet. Tapi, juga membangun ekosistem bagi UMKM. Dengan begitu, mereka dapat memperluas akses pasar, meningkatkan produksi, dan terkoneksi dengan rantai pasok industri.
Para pelaku usaia ini mengaku kesulitan untuk memasarkan produk mereka dan berharap ini bisa difasilitasi oleh pemerintah. Produk olahan yang banyak digarap adalah pemanfaatkan daging tuna dijadikan Abon. Pelaku usaha di kampung Samber menyebutnya sebagai Abon Tuna Swai Suber.
Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun menilai kegiatan yang telah dilaksanakan ini menjadi salah satu cara Pertamina sebagai bagian dari BUMN dalam mendukung upaya pemerintah, meningkatkan perekonomian masyarakat dan UMKM sekitar.
Pj Gubernur Papua Pegunungan Dr. Velix Vernando Wanggai,menyatakan honai besar dari 8 Kabupaten ada di dalam Provinsi Papua Pegunungan ini, sehingga memiliki kompleksitas persoalan, isu yang sangat berbeda sehingga tak bisa berjalan sendiri, dan memerlukan langkah kolaborasi dengan kementrian, BUMN, lembaga negara untuk membangun agenda strategis.
Menurutnya, saat ini Kementrian Keuangan telah mengeluarkan kebijakan khusus itu ada surat dari Mentri Keuangan baik itu PMK atau KMK tentang program sinergi dan kolaborasi pemberdayaan UMKM dari Kementrian Keuangan.
Hariyanto menyebutkan, setiap ada ivent kegiatan dari Dekranasda, maka Pemkab Jayapura tidak bisa menghadirkan perwakilan Dekranasda Kabupaten Jayapura yang ikut mewakili Kabupaten Jayapura, karena belum terbentuk pengurus, hanya kelompok pembuat kerajinan tangan yang memiliki galeri yang diikutkan.
"Harga background bervariasi. Untuk yang ukuran 5 - 11 meter, harga Rp 250 ribu - Rp 450 ribu, selain itu bendera tangan Rp 5000/lembar, serta umbul-umbul Rp 35 ribu - Rp 45 ribu/lembar, " ungkapnya kepada Cenderawasih Pos