Kepala Perwakilan Bkkbn Papua, Nerius Auparai, mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk memastikan cakupan layanan pengukuran stunting secara luas. Kemudian untuk mendeteksi dini masalah gizi dan kesehatan, serta intervensi kepada sasaran yang memiliki risiko stunting.
Penanganan secara kolaborasi ini juga diharapkan melibatkan semua pihak tidak Lagi fokus pada Dinas Kesehatan, atau BKKBN, Namun semua pihak harus terlibat penuh. Termasuk TNI Polri, semua organisasi perangkat daerah.
Slogan PaSTi NoKen merupakan singkatan dari Para-para SDGs Timika No Komen. Slogan ini memiliki makna filosofis dari kearifan lokal Papua, yaitu “Para-Para” yang berarti membicarakan segala hal menyangkut tujuan bersama guna memberikan manfaat bersama, serta menjadi komitmen bersama.
Intervensi Serentak Pencegahan Stunting tahun 2024 yang melibatkan lembaga pemerintahan, mitra, kader-kader Posyandu, Balita, calon pengantin, remaja, hingga lansia ini mendapatkan perhatian dari sejumlah kader-kader posyandu, hingga petugas-petugas puskesmas yang ada di sekitar Biak Kota.
PJ Bupati Jayawijaya Dr. Sumule Tumbo, SE, MM menyatakan pemerintah secara bertahap mulai mewujudnyatakan pelayanankesehatan dalam penanganan Stunting dan Gizi Buruk, pelaksanaan kegiatan ini merupan kolaborasi bersama dengan Tim Penggerak PKK Kabupaten Jayawijaya untuk kegiatan pecontohan penanganan stunting.
Kepala Perwakilan Bkkbn Papua Nerius Auparay menjelaskan kegiatan posyandu serentak ini digelar sesuai intruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) dimana setiap wilayah wajib mengintevensi percepatan penurunan angka stunting.
Menyikapi hal itu, Pj Gubernur Papua, Muhammad Ridwan Rumasukun menilai salah satu langkah konkret yang dapat dilakukan untuk menangani masalah tersebut adalah dengan memastikan setiap anak di Papua mendapatkan sarapan yang sehat dan bergizi setiap hari.
PJ Bupati Jayawijaya Dr. Sumule Tumbo, SE, MM menyatakan tim percepatan penurunan stunting harus tetap membangun koordinasi dan komunikasi sesama OPD dan juga pemerintah daerah dalam Upaya mengatasi masalah stunting di Jayawijaya. Rembuk ini merupakan wujud komitmen perhatian semua pihak terhadap Stunting.
Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Papua Drs. Nerius Auparay, MSi menyatakan apa yang telah di diskusikan bersama harapannya harus ditindak lanjuti, jangan hanya bicara dan di programkan namun tak ditindak lanjuti, oleh karena itu BKKBN berharap PJ Bupati , Sekda dan Tim percepatan penanganan stunting haru menangani masalah ini serius.
Kepala BKKBN Provinsi Papua Drs.Nerius Auparay MSi menyatakan hari ini pihaknya menghadiri rembuk stunting dari Kabupaten Jayawijaya sekaligus mencanangkan program bapak asuh anak stunting di wilayah ini sehingga dapat membantu pemerintah dalam upaya pengentasan stunting di wilayah ini.