"Ya benar, kami telah berhasil lakukan operasi gabungan di Yahukimo sejak tgl 30 Oktober 2023 dan hingga hari ini (4/11). Kami telah berhasil menduduki 2 markas KKB pimpinan Elkius Kobak di Kali Ei dan di Kali Brasa," jelas Faizal.
 Iapun menyinggung terkait beberapa waktu lalu di Kabupaten Yahukimo terjadi pembantaian warga pendulang emas oleh KKB. Korban yang telah ditemukan meninggal dunia sebanyak 13 orang sedangkan korban yang berhasil selamat mencapai 95 orang.
Dansatgas Yonif 111/KB Letkol Inf. Agus Satrio Wibowo S.I.P, menekankan anggota jajaran Pos Statis pengamanan wilayah Perbatasan Negara RI-PNG tersebut untuk selalu waspada dalam kondisi dan situasi apapun di wilayah tugas operasi.
Barang tersebut dari jasa pengiriman telah melalui pemeriksaan X-ray Regulated Agent dan pada saat barang diperiksa melalui mesin X-ray terdeteksi barang mencurigakan pada tampilan layar monitor.
   Dansatgas Letkol Inf. Agus Satrio Wibowo mengatakan Jumat berkah merupakan bagian dari binter Satgas dengan membawa banyak pakaian untuk diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Tambang tersebut berada di Kali Satu, Distrik Seredela, Kabupaten Yahukimo. Mereka ditemukan pada Jumat (27/10) dan dibawa ke RSUD Dekai, Yahukimo. "Para korban berhasil diidentifikasi Sabtu (28/10)," ucapnya kemarin.
Diberitakan sebelumnya bahwa personel gabungan TNI Polri yang terdiri dari Satgas Damai Cartenz, Polres Yahukimo dan Kodim 1715/Yahukimo telah menemukan lagi 6 jenazah korban pembantaian KKB. Para korban ditemukan pada Jumat dini hari (27/10).
Upaya penyisiran yang dilakukan aparat keamanan TNI Polri pasca pembantaian 7 pekerja tambang di Distrik Seradala Kabupaten Yahukimo mendapatkan hasil yang mengejutkan.
Pos Km 30,Satgas Pamtas Statis RI-PNG Yonif 111/KB melaksanakan Binter di Kampung Devisi 8, Distrik Jair, Kabupaten Boven Digoel-Papua Selatan, dengan melaksanakan program Kampung Damai dengan membagi-bagikan pakaian layak pakai dan memberikan pelayanan pengobatan gratis untuk warga pedalaman.
Kapolres Pegunungan Bintang AKBP Dafi Bastomi, menyatakan bahwa kegiatan ini dilakukan untuk menjamin keamanan masyarakat Kabupaten Pegunungan Bintang.