Diakuinya, keberadaan tempat pembuangan sampah itu memang cukup mengganggu aktivitas masyarakat, apalagi letaknya ada di kawasan padat penduduk. Sejauh ini upaya yang dilakukan baru sebatas komunikasi dengan petugas kebersihan lapangan terutama yang ada di sekitar wilayah tersebut.
Dari pembahasan yang telah dilakukan pihak WWF dan pengelolaan sampah telah melakukan kunjungan ke lokasi tempat pembuangan sampah di Kabupaten Jayapura. "Nantinya akan dibangun tempat pemilihan sampah, bru kemudian akan dikelola di pabrik sampah," jelasnya.
Dia mengatakan, di jembatan kali ekspo itu sudah sangat lama masyarakat membuang sampah. Sebenarnya membuang sampah di tempat sementara itu tidak menjadi soal, karena selalu rutin diangkat oleh petugas dinas terkait. Namun masalahnya saat ini justru banyak sekali sampah yang dibuang ke situ jatuh ke sungai.
Bukan hanya warga sekitar yang mengeluh, tetapi pengguna jalan yang melewati pinggiran kali tersebut pun merasa terganggu dengan bau yang muncul dari sungai tersebut. Apalagi keadaan tersebut di jalan yang sering dilewati masyarakat terutama pelajar.
“Apakah kita membiarkan 30 OPD itu mengalami kekosongan? Agar kerja dinas-dinas atau badan optimal, maka saya usulkan ke Mendagri. Dari usulan itu, berproses dan turunlah 17 yang bisa diseleksi,” terangnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jayapura Abdul Rahman Basri di Sentani, Selasa, mengatakan dalam penanganan sampah pihaknya membutuhkan dukungan dari organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jayapura, Abdul Rahman Basri mengakui bahwa untuk melaksanakan ketertiban membuang sampah membutuhkan kesadaran dari semua pihak.
"Kita harap dengan pengelolaan sampah di Kabupaten Jayapura semakin baik, maka diharapkan retribusi sampah juga akan memberi kontribusi PAD semakin lebih baik, " katanya kepada Cenderawasih Pos
‘’Semua warga yang ada di dalam RT 09 RW 002 yang berjumlah sekitar 30 kepala keluarga sudah mengungsi. Karena air masuk dalam rumah. Tingginya sekitar 30-40 cm. Kita tidak bisa masuk ke dalam karena air memang tinggi,’’ kata Ketua RT 09 RW 002 Dion Samderubun, saat mendampingi petugas dari PU Kabupaten Merauke melakukan pembersihan saluran yang tersumbat tersebut.
SMKS YPK 1 Pariwisata kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga lingkungan melalui kegiatan Jalan Santai Angkat Sampah yang melibatkan ratusan peserta. Kegiatan yang digelar pada hari ini menjadi ajang kolaborasi antara dunia pendidikan, dunia usaha, dan dunia industri, dengan dukungan penuh dari sejumlah pimpinan BUMN dan instansi vertikal.