“RSUD Jayapura sementara belum bisa melayani pasien Otsus Port Numbay hingga ada kesepakatan atau komitmen pembayaran tunggakan sekitar 5 bulan dari Dinkes Kota kepada rumah sakit,” ucap Aloysius.
Menurut Jems, secara matematis jumlah tersebut sudah memenuhi kebutuhan masyarat di tanah Papua. Namun data Kemenkes, yang menjadi persoalan saat ini baik di DPW maupun Dinkes adalah persoalan penempatannya.
Menyikapi perubahan perilaku masyarakat yang kurang memperhatikan kesehatan dan rawan terkena penyakit serangan jantung ini, maka RS Jayapura juga telah menyiapkan fasilitas pelayanan penyakit jantung. Dokter Andreas menyebut jika rumah sakit yang berlokasi di Dok II itu merupakan salah satu rumah sakit yang memiliki pelayanan intervensi.
Hal ini seiring dengan anggaran yang menurun pasca adanya daerah otonomi baru (DOB) di tanah Papua. Seperti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura yang Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 sebesar Rp 22 miliar. Jumlah ini menurun dari tahun sebelumnya.
Kasus lainnya di Tanjung Ria tepatnya TPS 11, peserta Pemilu hanya diberikan satu surat suara Caleg anggota DPR Kota Jayapura, ada juga kasus surat suara yang kehabisan di Distrik Jayapura Utara, Kelurahan Trikora.
Petronela mengungkapkan, pelayanan Poli Jantung ini untuk mempermudah pasien atau masyarakat yang ingin berobat atau memeriksakan kesehatan jantungnya tanpa harus keluar ke Papua atau Kabupaten Jayapura, karena di Kabupaten Jayapura khususnya di RS Yowari sudah melayani poli jantung.
“Sudah diberikan lewat dana alokasi khusus (DAK) tahun 2023 dengan anggaran Rp 6 miliar, sedang disetting alatnya di gedung banker radioterapi,” ucap Aloysius saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Selasa (30/1).
Selain itu, di tahun 2024 ini juga RSUD Abepura akan membangun Gedung IGD baru. Pembangunan IGD tersebut akan bersumber dari dana DAK. "Mulai Januari kita perlu segera berkoordinasi dengan instansi-instansi terkait untuk menyiapkan proses pelelangan, sehingga mulai Februari, IGD sudah mulai dibangun," ujarnya Kamis (4/1).
Edward berharap, di awal tahun 2024 masyarakat Kabupaten Jayapura tetap terus menjaga kesehatan dengan baik, dengan cara berolahraga yang cukup, istirahat yang cukup, konsumsi makanan yang sehat dan bergizi, hindari hal- hal yang bisa menyebabkan timbulkan penyakit dan jangan tunggu sakit baru berobat ke dokter, tapi bisa manfaatkan fasilitas kesehatan seperti Puskesmas untuk mengontrol kesehatan.