Pada Pilkada serentak tahun 2024, Partai Golkar tidak membuka pendaftaran atau penjaringan bakal calon kepala daerah baik gubernur, wakil gubernur, wali kota, wakil wali kota, bupati dan wakil bupati di Provinsi Papua ini tak lepas perintah dari DPP Golkar.
Dikatakan dalam tahapan penjaringan Kandidat Bakal Calon Kepala Daerah ini, mengacu pada beberapa persyaratan dasar diantaranya harus memiliki visi dan misi untuk membangun daerah. Kemudian visi misi yang dibangun pro terhadap kepentingan rakyat.
Ketua Steering Committee (SC) Rakernas V PDIP Djarot Saiful Hidayat menuturkan, rakernas diadakan di tengah keprihatinan atas bekerjanya sisi-sisi gelap kekuasaan melalui manipulasi hukum, penggunaan sumber daya negara dan alat-alat negara, serta berbagai upaya lain yang mengerdilkan demokrasi.
Ketua Desk Pilkada Dewan Pimpinan Wilayah Partai Solidaritas Indonesia Provinsi Papua Selatan Yakobus Walong mengatakan, Partai Solidaritas Indonesia di Papua Selatan membuka pendaftaran dari 6 - 7 Mei, kemudian dilanjutkan pada 13 Mei 2024. Bakal Calon Gubernur/Wakil Gubernur yang mendaftar di Desk Pilkada PSI Papua Selatan berjumlah 5 orang.
Musa juga masuk dalam survey LSI Partai Golkar mengingat dirinya pernah menjadi Ketua DPD Golkar Kota Jayapura. Disini ia menyampaikan bahwa untuk calon wakil dirinya masih akan melihat hasil poling maupun elektabilitas. Musa mengaku tertarik bergandengan dengan warga non Orang Asli Papua.
Menanggapi hal ini Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Papua Pdt. Liypiyus Biniluk, mengatakan wilayah adat hanya berbicara administrasi. Sementara hak politik tidak ada aturan mengatur terkait itu.
Ketua Harian DPD Partai Golkar Papua, Tan Wie Long menyatakan bahwa Golkar tidak membuka pendaftaran bercermin dari yang sudah – sudah. Terkadang saat mendaftar terlalu banyak kepentingan di berbagai tingkatan sehingga untuk mendapatkan sosok yang betul – betul kredibel dan sesuai harapan terkadang terganjal.
Sugiyanto mengungkapkan, 11 bakal calon bupati Merauke yang telah mendaftar ke DPD Partai Nasdem tersebut adalah Yoseph B. Gebze, Anthonius Kaize, Christian Gebze, Guntur Ohoiwutun, Agustinus Tiansen, Christian Ndiken, Fransiskus Sirfefa, Simon Konorop, M. Rahman, David Dinaulik dan Magdalena omberop.
“Proses Pilkada secara serentak ini sangat penting diketahui semua pihak, terlebih pertama kali dalam sejarah Pemilu tahun 2024 di Indomesia dilakukan secara serentak termasuk di Papua,” kata Richard.
Selama dilakukan proses pendaftaran hingga proses selanjutnya ke tingkat DPP tidak dikenakan mahar atau biaya. Hal ini dilakukan untuk membangun demokrasi yang baik yang secara berani dilakukan Partai NasDem. Sehingga Partai NasDem tetap membuka peluang seluruh masyarakat, seluruh putra putri anak bangsa punya kesempatan yang sama.