Bisa juga kata Wakapolda jika mengetahui keberadaan Bripda Aske maka langsung diamankan dan dibawa ke Polresta. “Ini yang sedang kami upayakan sebab medan untuk mengejar anak ini terlalu berat sehingga kalau kami kejar tanpa tahu dimana itu sia – sia. Dia kalau masuk hutan tapi kita tidak tahu dimana itu sama saja,” beber Patrige.
Ade memastikan tidak ada kendala dalam penuntasan kasus Firli, meskipun sudah berlarut-larut. Ade pun memberikan sinyal tidak ada pemanggilan kembali kepada Firli. "Kan sudah semua kita lakukan. Tinggal tunggu aja updatenya pasti kita akan update. Tidak ada hambatan sama sekali," jelasnya.
Kegiatan razia dipimpin Kasat Samapta, Iptu Budiman Sianturi bersama seluruhanggota yang melaksanakan piket disatuan fungsi masing-masing. Pada saat mengambil apel pengecekan personel Kasat Samapta menjelaskan bahwa razia dilakukan secara humanis dan sesuai SOP.
Ini dilakukan Aiptu Jabal Nur bersama Aipda Paryanto yang melaksanakan program Polisi Mengajar yang kali ini dilakukan di SMA Negeri 2 Merauke. Pelaksanaan program Polisi Mengajar ini dimulai dari pukul 14.00 WIT hingga pukul 16.00 WIT dengan jumlah siswa sebanyak 31 orang.
"Saya menyampaikan apresiasi kepada Kapolresta Jayapura Kota beserta jajarannya karena telah meningkatkatkan fasilitas kantor Polsek Heram, Kantor Polsek Muara Tami, Rumah Susun Polsek Muara Tami dan Mess Bujang Sanika Satyawada Polresta Jayapura Kota," ungkap Kapolda.
Polisi langsung menelusuri kejadian tersebut dan berhasil mengamankan 3 orang, namun ketiganya kini masih diperiksa sebagai saksi. Kasus ini masih ditangani penyidik dimana sebelumnya para pelaku disebut sebagai Orang Tak Dikenal (OTK).
Kejadian itu terjadi pada Rabu (20/3) di Ndeotadi, Paniai. Kejadian ini terjadi sekira pukul 08.00 WIT dimana menurut Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo dua anggota Polri yakni Bripda Arnaldobert dan Bripda Sandi Defrit Sayuri tertembak dan gugur dalam tugas.
Kapolres Jayawijaya AKBP. Heri Wibowo, SIK menyatakan dalam pelaksanaan pembubaran massa tersebut tak ada perlawanan yang dilakukan oleh massa dan dapat membubarkan diri dengan baik tanpa ada tindakan tegas dari aparat keamanan dalam hal ini Polres Jayawijaya dan BKO Brimob Polda Papua dan juga melakukan razia terhadap alat tajam yang di bawah warga.