Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Papua, Kombes Pol Achmad Fauzi, menjelaskan bahwa tersangka yang bernama Yandi telah mengakui perbuatannya. Yandi melakukan aksi pembakaran tersebut karena dibakar api cemburu terhadap kekasihnya yang tinggal di salah satu kos-kosan tersebut.
Kasubdit Gakkum Dit Polairud Polda Papua, Kompol Lintong Simanjuntak, menjelaskan bahwa pemusnahan barang bukti ini merupakan syarat formal yang harus dipenuhi dalam proses hukum sebelum berkas perkara dilimpahkan ke kejaksaan. "Barang bukti hasil ungkapan yang dilakukan oleh Direktorat Narkoba Polda Papua akan dimusnahkan, berupa narkotika jenis ganja," ucapnya.
“Kegiatan Penegakan Ketertiban dan Disiplin (Gaktibplin) yang dilakukan Subbid Provos meliputi pemeriksaan administrasi perorangan dan administrasi kendaraan. Hal ini penting untuk memastikan setiap personel mematuhi aturan dan standar yang telah ditetapkan,” ujar Kombes Rudi.
Adapun penyidikan difokuskan pada nilai jual senjata api dan amunisi yang diduga kana dijual kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Hal ini dilakukan untuk mengungkap asal-usul dana sebesar Rp 396,6 juta yang berhasil disita dari rekening Yuni Enumbi.
Wakapolda Papua, Brigjen Pol. Faizal Ramdhani, menyampaikan bahwa Buka Puasa bersama (Bukber) ini digelar untuk memperkuat hubungan antara Polda Papua dan media. "Tentunya dengan kebersamaan ini, hubungan dengan media sangat baik. Ini penting guna menyukseskan segala kegiatan yang akan disampaikan kepada masyarakat," ujarnya.
Kasus ini sebelumnya terungkap setelah pelaku YE yang merupakan eks prajurit Kodam XVII Kasuari ditangkap di Kabupaten Keerom beberapa hari lalu. Usai diamankan, YE kemudian "bernyanyi" dan menyebut beberapa sosok lainnya yang membantu menyediakan senjata api plus amusini. Operasi yang berlangsung sejak 6 hingga 9 Maret 2025 ini berhasil menangkap dan menetapkan 7 orang sebagai tersangka.
Menurut Benny, bulan puasa adalah momentum yang tepat untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban. "Kami berharap warga dapat menjaga kamtibmas dengan baik, sehingga dapat menciptakan suasana yang aman dan nyaman selama bulan puasa," ujarnya.
Kapolda Papua, Irjen Pol. Patrige Renwarin, menegaskan bahwa penyelundupan Senmu ini tidak ada kaitannya dengan politik, khususnya Pilkada Puncak Jaya. Pernyataan ini menanggapi isu yang beredar bahwa penyelundupan tersebut terkait dengan aksi saling serang antara pendukung pasangan calon Bupati di Puncak Jaya.
Irjen Pol Patrige menyampaikan Safari Ramadan ini bertujuan untuk memberikan bantuan sosial kepada pengurus dan jamaah masjid dengan membagikan paket sembako. Kegiatan ini diadakan untuk meringankan beban pengurus dan jamaah dalam memenuhi kebutuhan selama bulan suci Ramadan.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo, kejadian bermula sekitar pukul 11.00 WIT. Pendukung paslon 01 diduga melakukan penganiayaan terhadap pendukung paslon 02 di Jalan Poros Kuburan Tujuh, Kota Mulia, Kabupaten Puncak Jaya. Akibatnya, pendukung paslon 02 membalas serangan terhadap kubu paslon 01 di sepanjang Kota Mulia sejak pagi hingga sore hari.