Ribuan Pelajar, guru dan para wali murid serta penjabat ASN se-Kota Jayapura sejak pagi mulai memadati lapangan Karang PTC Entrop. Selain menjadi tempat pelaksanaan upacara peringatan Hardiknas, di lokasi ini juga digelar pameran hasil kreatifitas anak-anak sekolah.
Ia menyebut ketika jumlah penduduk bertambah, maka timbulan sampah dipastikan akan mengikuti. Kemudian jika dulu hanya 4 distrik dan bisa diatasi lebih muda namun kini harus sampai Distrik Muara Tami karena perkembangan kota akan kesana.
  "Tentu kita semua bangga tentang pengembangan dunia pendidikan di Kota Jayapura. Bahwa sampai hari ini, pendidikan di Kota Jayapura memiliki grade yang terbaik, menurut saya di seluruh tanah Papua. Karena sejak lama kita sudah berkomitmen untuk menjadikan sebagai barometer pendidikan di tanah Papua. Tetapi kemudian barometer yang berkualitas unggul dan juga mampu untuk bersaing" ujarnya.
 Ia menjelaskan apa yang dilakukan oleh Pemkot Jayapura melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura semata-mata untuk memproteksi keberadaan bahasa daerah yang semakin jarang digunakan.
  Dia mengatakan saat ini jumlah ASN di Pemkot Jayapura mencapai hampir 5000 orang. Jumlah ini tentunya cukup banyak, karena itu untuk pembayaran TPP ini juga akan dihitung berdasarkan pendapatan asli daerah Kota Jayapura.
  Sebagai bentuk peringatan kembali atas kejadian bersejarah yang pernah dilalui oleh Papua dan Negara Kesatuan Republik Indonesia itu, Pemerintah Kota Jayapura mengagendakan pelaksanaan satu kegiatan besar dengan membentangkan kain merah putih sepanjang hampir 11 ribu meter.
Menariknya kain merah putih ini mendapat predikat terpanjang di dunia. Dari catatan itu Museum Rekor Indonesia (MURI) pada Rabu (1/5) memberikan penghargaan yang diterima Pj Walikota Jayapura, Frans Pekei. Jarak ini dimulai dari ring road hingga Holtekamp.
  Menurutnya, baik dan buruknya pengelolaan dana kampung di masing-masing kampung tidak terlepas dari peran aparatur Pemerintah kampungnya, terutama kepala kampung. Termasuk masyarakat di kampung yang mendukung setiap pelaksanaan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah kampung itu.
Salah satu yang menyedot perhatian orang nomor satu di Kota Jayapura itu, mengenai kehadiran gedung serbaguna milik pemerintah kampung yang cukup megah dengan dilengkapi dengan fasilitas AC.
  Tak hanya itu, Frans Pekey mengakui bahwa Pemkot masih membutuhkan sejumlah armada untuk menjawab maraknya kasus kebakaran di Kota Jayapura. Ia melihat kendala ini masih terjadi di lapangan dimana armada yang digunakan merupakan armada lama yang sepatutnya sudah dilakukan peremajaan.