Sekretaris Umum KONI Papua Selatan Antonio Liberto Ohoitimur kepada media ini mengungkapkan bahwa dari usulan anggaran sebesar Rp 60 miliar ke Pemerintah Provinsi Papua Selatan telah disetujui sebesar Rp 14,5 miliar.
Ketua DPR Papua, Jhony Banua Rouw mengatakan dari rapat Banggar tersebut DPR ingin memastikan pihak eksekutif dan KONI telah menyiapkan anggaran untuk PON. “Kami DPR Papua, kami ingin semua atlet bisa ikut PON. Jangan hanya ikut saat jadi tuan rumah, lalu ketika provinsi lain menjadi tuan rumah malah kita tidak berangkat,” kata Jhony usai rapat.
DPR Papua sendiri, kata Jhon, mendukung PON bisa dilaksanakan dan Papua bisa ikut berpartisipasi dalam PON. “Soal pembiayaan, kami DPR Papua sudah dapat surat edaran Mendagri yang kedua, setelah sebelumnya juga mendapat surat edaran yang pertama,” kata Jhon.
Karena itu, dia berharap kepada KONI Kota Jayapura untuk bersinergi atau berkolaborasi dengan Pemprov Papua. Terutama terkait pelaksanaan program kerjanya, sehingga ada dukungan dari pemerintah provinsi Papua supaya setiap cabang olahraga dapat meraih prestasi.
Walilo menerangkan, pagu anggaran perangkat daerah tidak terlalu berubah signifikan. Hal ini dikarenakan minimnya anggaran pemerintah daerah. Namun, ada beberapa OPD yang anggarannya sedikit bertambah banyak, seperti Dinas Olahraga dan Pemuda dan Dinas PUPR.
Sekretaris Umum KONI Provinsi Papua Selatan Antonio Liberto Ohoitimur ditemui Ceposonline.com, mengungkapkan bahwa dari 18 cabang olahraga yang diikuti KONI Papua Selatan di PON XXI Aceh-Sumut, 13 Cabor diantaranya sedang melakukan TC Terpusat di Jawa dan Bali. Sementara 5 Cabor lainnya yakni Catur, karate, atletik, biliar dan tinju masih melakukan TC terpusat di Kabupaten Merauke.
Malah Jhony menyebut bahwa DPR Papua telah meminta Pemprov Papua dalam hal ini Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk fokus dan memprioritaskan anggaran bagi kontingen PON Papua.
Wakil Ketua Umum KONI Provinsi Papua Selatan Soleman Jambormias ditemui media ini mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengajukan anggaran ke Pemerintah melalui Gubernur dan Sekda Papua Selatan.
“Kita tidak mungkin mengabaikan mereka yang sudah berlatih keras selama ini dan kita juga baru menjadi tuan rumah sehingga selayaknya kembali menjadi tamu yang baik menghormati undangan tuan rumah,” bebernya.
Hingga kini menurutnya jika menghitung waktu persiapan maka tersisa hanya kurang lebih 3 bulan. Dengan waktu yang kian sempit kontingen Papua masih meraba – raba berapa anggaran yang diberikan pemerintah.