Kapen Kogabwilhan III Kol Czi Gusti Nyoman Suriastawa dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jayapura, Senin (20/11), mengatakan dua pucuk senjata api laras panjang jenis M4 dan AR 15 telah disita pada Minggu (19/11) termasuk sebuah senapan angin, 'solar cell' dan logistik lainnya yang akan dikirimkan untuk kelompok kriminal bersenjata (KKB) di wilayah Nduga.
Pembukaan sidang paripurna ini dihadiri oleh Ketua DPRD Kabupaten Nduga Ikabus Gwijangge, SE, Wakil Ketua I Alimi Gwijangge, Wakil Ketua II Epianus Kogoya, Sekretaris DPRD Kabupaten Nduga Roy Firmansyah, SSos dan sejumlah anggota DPRD Kabupaten Nduga lainnya.
Disini pihak kepolisian juga memastikan akan memperbaiki koordinasi jika akan melakukan penggeledaan di lokasi rumah ibadah. Hanya saja ini juga bisa menjadi sorotan public mengingat satu pelaku seorang motoris di Asmat berinisial YT yang juga simpatisan KKB namun tetap berproses hukum sedangkan yang di Nduga bisa diselesaikan dengan surat pernyataan.
Dari informasi sementara yang dihimpun, kecelakaan terjadi sekitar pukul 12.15 WIT. Pesawat tersebut mengalami rem blong saat hendak take-off atau tinggal landas dari Bandara Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.
Kepada wartawan, Pangdam menegaskan pihaknya belum mendengar hal tersebut. "Penyampaian itu disampaikan hanya di media dan kami belum mendengar,"ungkapnya usai upacara HUT TNI ke-78 di Lapangan Rugby Lanud Silas Papare, Kabupaten Jayapura, Kamis (5/10), kemarin.
“Laporan resmi dari Panglima TPNPB Kodap III Ndugama Derakma Brigjen Egianus Kogeya dan pasukannya bahwa mereka telah mengeluarkan peringatan keras kepada PJ Bupati Nduga dan pemerintah Nduga agar tidak melakukan activitas menggunakan pesawat jenis apapun di wilayah tanah adat suku Nduga, Papua,” ujar Egianus dalam rekaman suara yang dikirim Jubir TPN-PB, Sebby Sembom Rabu (4/10) malam.
Ada kelompok yang diduga dari Kelompok Separatis Teroris Papua (KSTP) yang sengaja menghembuskan berita bohong dengan menyudutkan TNI. Isunya adalah dari kedatangan TNI untuk mengganggu aktifitas petigas medis.
"Satu bulan terakhir ini tim kami berhasil amankan 3 anggota KKB dan 1 lainnya," kata Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Dr. Faizal Ramadhani, dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Selasa (25/9).
“Itu tidak benar, tidak ada penyiksaan. Jika dilihat dari lukanya, itu bukan bentuk penyiksaan,” tegas Kapolres saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos melalui sambungan telfonnya, Selasa (26/9).
Direktur Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua (Pembela Ham) Theo Hesegem menyatakan, sekalipun mereka sudah ditangan aparat Kepolisian, namun tidak memberikan rasa aman bagi masyarakat yang ditangkap.