Untuk memastikan peserta didik saat tampil dalam acara puncak tersebut, ia meminta kerjasama orang tua untuk memastikan anak- anaknya tetap dalam kondisi fit tidak ada sakit bawaan. Sehingga selama acara berlangsung kondisi tubuh tetap kuat dan sehat.
Sekretaris Dinas Kesehatan Papua Aaron Rumainum menjelaskan dana sebesar itu dialokasikan untuk memberikan makanan tambahan kepada balita yang mengalami masalah gizi.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Khairul Lie melalui Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Jayapura Edward Sihotang mengatakan, Pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Wilayah Kabupaten Jayapura, ditargetkan bisa capai 95 persen dari target sasaran yang ada.
Dalam Perpres 59 Tahun 2024 itu memang diatur untuk penyatuan kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Sedangkan untuk penerapan kelas tersebut disebut masih menunggu turunannya, dan penyesuaian terhadap aturan standar yang itetapkan dalam KRIS tersebut.
Herlina menjelaskan, dari 4 kabupaten cakupan Provinsi Papua Selatan, Kabupaten Mappi merupakan daerah yang cakupannya vaksinasi Polio untuk tahap pertama cukup tinggi yakni sebesar 88,2 persen. Sementara dosis kedua sebesar 34 persen. Disusul Kabupaten Merauke dengan cakupan PIN Polio dosis pertama sebesar 66,8 persen dan dosis kedua sebesar 30 persen.
Keseruan masak bersama ini dihadiri oleh Plt Bupati Biak yang diwakili oleh Asisten I Setda Biak Numfor Simon Rumakeuw, Kepala RSAL Biak, Kajari Biak Numfor, GM Garuda Indonesia, dan pihak swasta lainnya dari CV Maju Makmur Grup, dan sejumlah undangan lainnya.
“Soal kekurangan sana sini pasti ada, terlebih dengan anggaran yang sangat terbatas saat ini. Namun kami tetap maksimalkan pelayanan kepada masyarakat, yang terpenting masyarakat tetap kami obati,” kata Aloysius kepada Cenderawasih Pos, Rabu (10/7).
Maria Endang Sumiwi yang lahir dan besar di Merauke itu saat tiba di Merauke telah mengunjungi posyandu sejahtera, puskesmas Mopah, lalu pustu dan puskesmas Sota. Maria melihat ada banyak layanan yang harus diperkuat di dalam layanan primer. Dalam memperkuat layanan primer ini, lanjut Maria Endang Sumiwi, ada beberapa usaha yang dilakukan pemerintah pusat.
Ada tiga kelainan yang terdiagnosis. Salah satunya jantung koroner dan memaksanya opname. Tak sekadar menjalani perawatan biasa, tapi kudu menjalani CABG (coronary artery bypass graft) atau biasa dikenal dengan operasi bypass jantung.
Dari 898 kasus yang terjadi selama kurun waktu lima thaun terakhir ini, kata Kadinkes Daud Duwiri, tiap tahun laporan kasus ini terus mengalami peningkatan. Seperti pada tahun 2020 baru terdeteksi 124 kasus, tahun 2021 meningkat ke 126 kasus, tahun 2022 turun ke 92 kasus, tahun 2023 naik ke 344 kasus, dan hingga Mei 2024 sudah terlapor 68 kasus. Rata-rata kasus baru pertahun disebutkan mencapai 179,6 kasus pertahun.