“Kami mengimbau agar warga masyarakat di Sugapa, Intan Jaya tetap waspada dan jangan mudah terprovokasi oleh proganda dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) maupun Kelompok Kriminal Politik (KKP),” saran Faisal, Kamis (25/1) kemarin.
Yang pertama terkait isu yang menyebut bahwa dari pembangunan patung Tuhan Yesus nantinya diisi bom. Bom ini jika meledak maka bisa memusnahkan seluruh masyarakat di Intan Jaya. Lalu yang kedua berkaitan dengan ekploitasi tambang di Blok Wabu.
“Kejadian berawal dari sekitar pukul 13.40. WIT kelompok KKB yang diduga merupakan kelompok Undius Kogoya melakukan penembakan ke arah pos TNI dan berujung ke pembakaran rumah dinas ASN Pemkab Intan Jaya”, tutur Kasatgas Humas, Minggu (21/1) kemarin.
Demikian juga penyelesaian melalui mekanisme yudisial gagal diwujudkan. Sebagaimana pemekaran provinsi menyita perhatian yang sangat serius mulai dari penentuan Penjabat Gubernur, pelepasan tanah hak ulayat untuk pembangunan kantor pemerintah hingga seleksi anggota MRP yang bermasalah.
Dalam baku tembak yang berlangsung selama tiga hari itu, dua orang dilaporkan meninggal dunia dan satu orang terkena serpihan peluru. Mereka adalah anggota Brimob, Bripda Alfandi Steve Karamoy meninggal dunia akibat ditembak KKB pada Jumat (19/1). Dan sudah diterbangkan ke kampung halamannya untuk dimakamkan.
Kasatgas Humas Damai Cartenz, Ops Damai Cartenz AKBP Dr. Bayu Suseno menjelaskan bahwa serangan KKB ini diduga berasal dari belakang Tower BTS Telkomsel, di Kampung Bilogai, Distrik Sugapa.
Ketua DPC Peradi Suara Advokat Indonesia Kota Jayapura dan juga Dosen Pascasarjana STIH Biak, Anthon Raharusun, mengatakan berbagai upaya sudah dilakukan pemerintah maupun TNI-Polri, hanya saja belum membuahkan hasil bahkan belum ada suatu kemajuan yang berarti.
"Papua masih tertib sipil sehingga mengedepankan Polri dan juga negoisasi yang dilakukan Pemda Nduga agar pilot yang sudah disandera selama 11 bulan itu dapat dibebaskan," harap Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan kepada ANTARA, Kamis di Jayapura.
Ia menyebut bahwa ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja kepada public terkait capaian kinerja yang ditinjau dari berbagai aspek antara lain aspek anggaran, aspek pembinaan, aspek operasional, operasi kepolisian tahun 2023 dan prediksi serta antisipasi perkembangan kamtibmas tahun 2024.
79 korban ini terdiri dari 20 orang prajurit TNI, 3 orang anggota Polri, 37 orang masyarakat sipil dan 19 orang anggota KKB. Jika dibandingkan dengan Operasi Damai Cartenz 2022, maka terjadi peningkatan pada proses penegakan hukum sebanyak 41 gakkum dimana dari 57 menjadi 98 atau meningkat 72 %.