Kombes Bayu, mengatakan saat ini satgas Oprasi damai Cartenz (ODC) 2024 telah menurunkan pasukan Brimob untuk melakukan pengejaran terhadap pelaku. "Kami dari Satgas ODC telah menurunkan pasukan brimob untuk melakukan pengejaran dan penegakan hukum terhadap KKB yang melakukan penembakan terhadap anggota TNI," ungkapnya.
Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, Kombes Pol Dr. Bayu Suseno, menjelaskan kronologi penangkapan. Pada 5 Oktober 2024 pukul 12.01 WIT, saat tim gabungan melintasi jalur antara Tingginambut dan Kalome, mereka berhasil mengamankan 2 KKB yaitu Alison Wonda alias Kumara dan Yotenus Wonda alias Maleki.
"Ia kejadiannya benar ada," singkat Candra. Hanya tidak ada informasi lebih yang disampaikan. Namun dari informasi yang diperoleh Cenderawasih Pos disebutkan bahwa kontak tembak terjadi pada Jumat, 4 Oktober 2024, sekira pukul 13.16 WIT antara aparat TNI dengan KKB atau OPM.
Danlantamal X Jayapura Brigjen TNI (Mar) Ludy Prastyono mengatakan, pihaknya masih menyelidiki penemuan amunisi dan magasin tersebut. Adapun sebanyak 168 butir amunisi kaliber 5,56 milimeter, 10 amunisi revolver kaliber 38 milimeter spesial dan empat magasin senjata jenis M16 ART 15 dengan kapasitas 20 butir peluru yang ditemukan petugas.
Kali ini TPNPB kembali mengeluarkan ancaman bahkan dalam waktu dekat akan kembali melakukan penyanderaan dan hal inilah yang sedang diantisipasi. Kaops Damai Cartenz-2024, Brigjen Pol Dr. Faizal Ramadhani melalui Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz-2024 Kombes Pol, Dr. Bayu Suseno menyebut bahwa pihaknya akan menintensifkan patroli di lokasi-lokasi strategis seperti bandara perintis dan itu yang kini lebih sering dilakukan.
Menurut Frits, pengerahan KSB ini berpotensi terjadi di wilayah pesisir seperti sekitaran Sarmi, wilayah Jayapura, Keerom dan Yapen. Sedangkan untuk wilayah pegunungan berpeluang dimanfaatkan seperti di Intan Jaya, Puncak, Puncak Jaya, Nduga, Yahukimo, Lanny Jaya dan beberapa wilayah lainnya.
ODC menyatakan justru akan melakukan pengejaran terhadap Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang selama ini menebar teror. Pernyataan itu disampaikan Kaops Damai Cartenz 2024, Brigjen Pol Dr Faizal Ramadhani melalui Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2024 KBP, Dr Bayu Suseno.
Dan kini TPNPB secara resmi pada hari ini Minggu (29/9) mengeluarkan Daftar Pencarian Orang (DPO) atas nama Juha Christensen warga negara Finlandia yang ikut bersama Pemerintah Indonesia yang memainkan perannya sebagai negosiator pembebasan Philips Mark Marthens.
Mereka menganggap proses pembebasan ini penuh dengan konspirasi dan justru melemahkan kelompok perjuangan Papua Merdeka. Egianus Kogoya selaku pimpinan kelompok penyandera disebut-sebut sebagai biang kerok dari situasi saat ini. Egianus dianggap menerima suap dan iming - iming hingga akhirnya melepas Philip.
"Saya mewakili anggota dewan yang lain mengecam keras adanya penembakan ini. Bukan satu dua kali tetapi sudah terlalu sering di wilayah Papua khususnya Puncak Jaya," tegas Thomas kepada Cenderawasih Pos