Kegiatan ini dilaksankan di kampung Sima Distrik Yaur, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah pada tanggal 10 agustus 2024. Stakeholder pemerintah yang ikut serta dalam kegiatan tersebut diantaranya tenaga medis dari Dinas kesehatan, anggota kepolisian, UMKM dan TP PKK kabupaten Nabire. Kegiatan ini dilakukan serentak oleh 4 pokja di TP PKK Provinsi Papua Tengah dan TP PKK kabupaten yang ada di Provinsi Papua Tengah.
Meski tak beda dengan upacara 17 Agustus sebelumnya, namun Setyo mengatakan pihaknya akan menampilkan semaksimal mungkin dalam peringatan HUT ke-79 RI. “Pj Gubernur Papua, Ramses Limbong bertindak selaku inspektur upacara yang digelar di Lapangan Mandala,” kata Wahyudi.
Pelatih Paskibraka, Dino Waimbo, mengatakan ada berbagai menu latihan yang diberikan bagi calon Paskibraka itu. Di antaranya, Peraturan Baris Berbaris (PBB), formasi saat mengiringi bendara pusaka hingga pengibaran bendara pusaka.
‘’Selain itu, ada juga yang masih dalam daftar F karena melakukan pelanggaran cukup berat. Kemudian ada juga yang dilakukan pencabutan permbebasan bersyaratan karena melakukan pelanggaran termasuh narapidana yang telah menjalani pidana pokok dan tinggal menjalani pidana subsidernya,’’ katanya.
Untuk buah apel di pasar buah Merauke dijual dengan harga Rp 65.000 perkilonya namun di sini hanya dijual dengan harga Rp 34.000 perkilo. Begitu juga dengan buh Pir yang dijual dengan harrga Rp 50.000-60.000 perkilo disini hanya dijual dengan harga Rp 20.000 perkilo.
Meski diguyur hujan cukup lebat dari awal hingga berakhirnya karnaval itu, semangat dari para pelajar yang datang dari hampir ke lima distrik hingga kepulauan di Supiori itu, tidak luntur.
Letnan Yance menjelaskan sebanyak 66 anggota Paskibra yang terdiri dari 37 siswa/i, 29 lainnya dari anggota TNI-Polri telah memulai latihan sejak 27 Juli dan direncanakan akan berakhir pada 14 atau 15 Agustus 2024 mendatang.
Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Setda Papua, Setyo Wahyudi, mengatakan upacara peringatan 17 Agustus kali ini bakal sama dengan tahun tahun sebelumnya.
Kapolres Mimika, AKBP I Komang Budiartha mengatakan, antisipasi pun dilakukan buntut dampak dari peristiwa yang terjadi di Distrik Alama beberapa waktu lalu. Kapolres menyebut, antisipasi yang dilakukan salahsatunya adalah cipta kondisi. Selain itu, di Distrik Alama masih ada pasukan yang disiagakan untuk melakukan pengamanan.
Apel gabungan ini diikuti oleh para Asisten Setda, para Organisasi Perangkat Daerah, ASN di lingkungan Pemkab Yalimo, TNI-Polri, dan juga diikuti oleh peserta Paskibra/Pasukan Pengibar Bendera, yang akan bertugas pada pengibaran bendera merah putih pada 17 Agustus 2024 pada HUT RI tingkat Kabupaten Yalimo.