PJ Gubernur Dr. Velix Vernando Wanggai, S.IP, M.P.A menyatakan pihaknya bersama kepala balai pelaksana Jalan dan Jembatan telah merencanakan untuk melakukan perjalanan ke Jayapura dengan menggunakan jalan darat minggu depan, hal ini dilakukan untuk melihat progress pembangunan yang dilakukan khususnya untuk Jalan Trasns Papua Wamena – Jayapura.
PDIP menyatakan memiliki dua sosok yang diusung secara internal namun jika ada nama dari luar yang bagus maka pihaknya akan fleksibel. Ia menyampaikan bahwa PDIP mengagendakan pada 31 Mei telah memiliki semua data bakal calon yang akan diperjuangkan. PDIP sendiri tidak kaku harus selalu diposisi kepala daerah tetapi bisa juga menempati posisi wakil.
 Sekretaris DPD PDI Perjuangan, Surya Ibrahim mengatakan secara internal ada dua nama yang sementara masih menjadi bakal calon dari PDIP yakni mantan Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano dan mantan Bupati Biak, Hery Nap.
Adapun Rapat Kerja Daerah II Asosiasi Gubernur se-Tanah Papua dihadiri oleh penjabat Gubernur Papua Pegunungan Dr.Velix Wanggai sebagai Ketua Asosiasi, penjabat Gubernur Papua Barat Daya Prof, Dr.Muhammad Musa’ad, penjabat Gubernur Papua Barat Drs Ali Baham Temongmere,M.TP, penjabat Gubernur Papua Tengah Dr. Ribka Haluk, penjabat Gubernur Papua Dr.Muhamad Ridwan Rumasukun dan penjabat Gubernur Papua Selatan diwakili oleh Asisten I Setda, Agustinus Djoko Guritno.
PJ Gubernur Papua Pegunungan Dr. Velix Vernando Wanggai, S.IP, M.P.A menyatakan setiap tanggal 20 April menjadi libur fakultatif di Seluruh Wilayah Papua Pegunungan, hari pekabaran Injil tiap tahun akan dirayakan pemerintah Provinsi Papua Pegunungan, dan Pemerintah Kabupaten /kota di Papua Pegunungan dan seluruh masyarakat.
Ketua Majelis Rakyat Papua Selatan (MRPS) Damianus Katayu ditemui media ini disela-sela launching Pekan Olahraga Pel;ajar Provinsi Papua Selatan mengungkapkan bahwa soal keaslian calon gubernur dan wakil gubernur tersebut ada 9 point yang telah dihasilkan Majelis Rakyat Papua se-Tanah Papua baru-baru ini.
Bahakan kata Melvin hampir 200 orang yang bermalam di halaman kantor gubernur tersebut, mulai sejak Kamis (18/4) pagi hingga Jumat (19/4). Melvin sesalkan pemerintah hingga saat ini belum memberikan kejelasan terhadap masa depan dirinya dan teman-teman honorer lainnya.
  Dari sepanduk yang dibawa para pendemo, tertulis berbagai tuntutan, diantaranya yakni Meminta Pj Gubernur segera keluarkan SPTJM Non ASN pemprov Papua, kemudian meminta segera umumkan data Non ASN yang terdata dalam database Menpan dan mendata Honorer yang belu terdata pada database Menpan, terus meminta kepada Kapolda papua agar mengusut tuntas data Honorer siluman di Pemprov Papua, dan juga terakhir segera mengeluarkan Honorer siluman dalam pengangkatan, EX THK ll.
 Dimana masyarakat adat Tabi-Saireri meminta agar pemimpin di Papua Induk harus diisi oleh orang asli Papua berwilayah adat Tabi Saireri. Pun demikian diberbagai wilayah adat lain di tanah Papua juga menuntut hak yang sama, bahwa pemimpin dserah harus diisi oleh anak asli dari wilayah adat setempat.
  Menurut Nerlince, bahwa MRP Papua  telah membentuk tim kerja, Dia menjelaskan dengan adanya tim kerja ini setiap aspirasi yang masuk di lembaga ini akan ditindak lanjuti oleh MRP dan dikerjakan oleh tim kerja.