Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Dr. H.Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A, M.B.A menyatakan pihaknya memberikan apresiasi pemerintah kabupaten Jayawijaya dan provinsi Papua Pegunungan yang secara konsisten mendukung FBLB dan tahun ini luar biasa
Kabid Destinasi dan Pariwisata Disbudpar Jayawijaya Naftali Rumbiak menyatakan untuk hari pertama kemarin pihaknya sudah mendata, dan hasilnya ada 103 turis asing yang hadir. memang ini dia agak menurun dibandingkan tahun lalu yang mencapai sekitar 200an di hari pertama.
Kabid Destinasi dan Pariwisata Disbudpar Kabupaten Jayawijaya Naftali Rumbiak, menyatakan pertunjukan Apen Bayeren (berjalan diatas batu panas) itu rencana akan dihadirkan pada saat penutupan besok, sebagai pertunjukan tambahan dari atraksi perang-perangan dan beberapa pertunjukan lainnya yang telah disisahkan oleh panitia
Staf Ahli Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Fajar Utomo menyatakan FBLB merupakan salah satu pertunjukan seni budaya yang berkualitas yang harus dilakukan secara berkelanjutan. Sebab iven ini adalah salah satu dari 10 Top KEN. Oleh karena itu, mewakili pemerintah pusat, pihaknya mengucapkan selamat kepada Provinsi Papua Pegunungan, khususnya Pemkab Jayawijaya.
Pj Bupati Jayawijaya Thony M Mayor, S. Pd, MM mengatakan untuk mengantisipasi gangguan kelistrikan dalam pembukaan FBLB seperti tahun 2023 lalu, pihaknya telah meminta panitia pelaksana FBLB untuk melakukan koordinasi dengan PLN UP3 Wamena untuk menyedikan suplay listrik dari mesin genset yang kapasitasnya besar agar bisa memenuhi kebutuhan pasokan listrik pada pembukaan.
Sebagai pimpinan ia harapkan bahwa panitia yang sudah mempersiapkan ini sesuai dengan rencana dan bisa berjalan dengan baik, ketika pembukaan dan penutupan semuanya berjalan lancar.
Rapat Koordinasi Persiapan Terakhir Pelaksanaan FBLB ke 32 Tahun 2024 yang dilakukan di ruang rapat sekda Kantor Bupati Jayawijaya senin (5/8). (FOTO:Denny/ Cepos)
Thony ingin memastikan semua panitia sudah siap dengan tugas masing – masing. Jika ada kendala maka itu harus langsung dicarikan solusinya. “Masyarakat juga harus mengambil peran. Paling tidak ikut menjaga nama dan wibawa Kabupaten Jayawijaya,” pintanya.
“Pendidikan yang berkualitas diharapkan bisa menghasilkan SDM yang dapat bersaing secara global, tapi tetap mampu memberikan kontribusi dalam menjaga kearifan lokal, budaya, tradisi serta bahasa lokal Biak,” ujar Semuel Rumakieuw.
Diakui, Festival Biak Pintar (FBP) yang dikemas sebagai suatu event untuk mengangkat sejumlah ekosistem pendidikan, maupun keberhasilan, prestasi siswa dan guru maupun sekolah adalah hal yang perlu mendapatkan perhatian dan apresiasi.