Koordinator Bersama PRP Lapago, Namene Elopere mengatakan, pejabat negera di Jakarta telah memaksakan masyarakat Papua khususnya di Wilayah Lapago, maka beberapa bulan ke depan masyarakat bersama PRP akan memaksakan rakyat Indonesia yang ada di Lapago untuk pulang ke kampung mereka masing-masing.
Ia mengatakan, beberapa kali dalam pengalaman pihak kepolisian kadang datang ke kantor DPR Papua untuk berkoordinasi untuk memastikan apakah DPR bersedia menerima aspirasi masyarakat yang hendak menyampaikan aspirasinya, apakah itu di kantor ataukah di luar kantor.
Pasalnya jika diawal, juru bicara PRP, Jefry Wenda menyampaikan akan mengerahkan massa sekitar 2.000 orang namun nyatanya yang turun ke lapangan hanya sekira 60 orang. Ini tak lepas dari diamankannya Jefry Wenda Jumat (29/7) dini hari sekira pukul 15.00 WIT di Pasar Mama – mama Papua.
Wamendagri Wempi Watipo menilai bahwa Gedung Negara sudah cukup presentatif untuk penjabat gubernurnya dengan OPD melaksanakan aktivitas dalam proses penyelengaraan pemerintahan pada masa transisi selama kurang lebih dua tahun.
“Mereka mewakili siapa. Kalau mewakili orang asli Papua, saya kira yang saya datangi dan saya lihat sendiri, semua orang antusias menyiapkan lahan. Yang menolak siapa? Jadi yang demo hari ini adalah orang yang gagal fokus,” tegasnya.
“Ketiga UU DOB itu sudah ditandatangani oleh Presiden. Tadi saya sudah tunjukan buktinya, kalau sudah ditandatangani oleh Presiden. Berarti kita akan segera eksekusi,” kata Wamendagri Jhon Wempi Watipo menjawab pertanyaan media ini usai melakukan pertemuan di Auditorium Kantor Bupati Merauke, Jumat (29/7).
Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua, SE, MSi menyatakan, kunjungan Wamendagri sebenarnya untuk melihat kesiapan dari 8 kabupaten di Wilayah Lapago dalam menyambut Provinsi Papua Pegunungan, di mana Jayawijaya sebagai ibukota provinsi, diberikan tugas menyediakan kantor sementara untuk penjabat gubernur.
Wakil Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Jhon Wempi Wetipo, SH, MH menyatakan, pda pemekaran Papua ini banyak kekhususan yang diberikan, salah satunya adalah penerimaan ASN, di mana kalau normalnya untuk pendidikan SI itu sampai 35 tahun, tapi ini bisa di usia 48 tahun, ini keistimewaan yang luar biasa.
Ketua Tim Sekretariat DOB Provinsi Papua Pegunungan, Briyur Wenda, SPd., MPd., menyebutkan rencana kantor sementara Penjabat Gubernur Papua Pegunungan akan menggunakan Mall Wamena atau nanti di gedung Aithosa milik GKI Betlehem Wamena.
Doren mengaku, setelah melihat langsung ternyata kemauan masyarakat sangat besar untuk menerima Provinsi Papua Tengah. Karena itu, ia mengharapkan kedepan semua masyarakat di Papua Tengah bersatu untuk memajukannya.