‘’Interaksi antara bulan dan bumi yang sangat dekat ini mengakibatkan adanya gelombang pasang dan surut. Gelombang maksimum yang terjadi pada tanggal 1 April dan bisa berdampak beberapa hari kedepan dari tanggal 1-7
 Petugas Tim Teknik PT AMJ langsung dikerahkan untuk melakukan tracking pipa Transmisi diameter 450 mm, mulai dari Skyline sampai dengan Sumber air Kojabu dengan Jarak 10 Km.
Masalah banjir ini merupakan suatu persoalan yang dihadapi setiap tahun di Kota Jayapura. Sudah beberapa kali ganti pemimpin, namun seakan-akan persoalan tersebut tidak kunjung ada solusinya. Wali Kota Jayapura, Abisai R
  Dengan kondisi infrastrukturnya seperti itu Pasar Tradisional Youtefa ini seolah luput dari perhatian Pemerintah Kota Jayapura. Padahal Pasar Tradisional Youtefa salah satu penopang ekonomi warga Kota Jayapura yang te
Dandim 1707/Merauke Letkol Inf Johny Nofriady, melalui Danramil 1707-04/Kimaam Lettu Inf Abdullah Latupono, menyampaikan, banjir rob di wilayah Kampung Sabon terjadi atau sudah berlangsung kurang lebih 3 bulan, namun masyarakat setempat tetap tinggal di Kampung Sabon karena mayoritas rumahnya model panggung sehingga air tidak masuk kedalam rumah.
  Bupati Merauke Yoseph Bladib Gebze didampingi Wakil Bupati Merauke Fauzan Nihayah kepada wartawan mengungkapkan, terkait laporan krisis pangan yang dialami warga di Distrik Waan tersebut, pihaknya telah membentuk Tim yang akan segera turun ke Distrik Waan. Â
Krisis pangan ini, lanjut Viktor Mawen diperparah dengan kondisi geografi dan transportasi ke Distrik Waan. Selain karena sarana transportasi yang terbatas ke Distrik Waan dan kampung-kampung yang ada di Waan dan sebaliknya, juga karena pada waktu-waktu tertentu cuaca cukup ekstrim untuk sampai ke Waan.
‘’Saya memang sudah sampai di Salor bahkwan sampai di DAS (Daerah Aliran Sungai) Kumbe dan sudah melihat kondisi banjir dan suplaysit bermula dari rawa yang dulu dikerjakan oleh PT Medco untuk irigasi 200 hektar itu. Lalu pengaturan air tidak diatur dengan baik sehingga terjadi luapan air. Suplaysit itu sedikit mengalami sendimentasi dan mudah-mudahan sendimentasi dapat dikerjakan secara bersama-sama,’’ kata Nonce Sanam.
 Mantan Aggota DPRP Papua tersebut menjelaskan, langkah-langkah yang dilakukan dalam rangka mengurai banjir yang terjadi tersebut dengan menormalisasi irigasi yang ada di wilayah tersebut.  ‘’Ada sungai besar yang ada di belakang kampung itu yang memang harus dinormalisasi,’’ katanya.
Kepala Kampung Sumber Rejeki Bambang Irawan dihubungi media ini lewat telpon selulernya membenarkan banjir yang sudah mulai menggenangi sebagian rumah penduduk Kampung Sumber Rejeki tersebut.