Kepala Dinas PUPR Kabupaten Jayapura Alpius Toam mengatakan, banjir atau genangan air yang saat ini masih sering terjadi di pertigaan Jalan Sosial Kemiri Sentani dekat Batalion Infanteri 751 RK Sentani, menjadi pekerjaan rumah (PR) yang harus di atasi bersama- sama. Pasalnya saat ini jalan semakin rusak karena sering tergenang air dan selalu macet saat banjir.
Hujan deras yang terjadi pada Minggu (8/10) malam menyebabkan halaman dan aula SD Mutiara Sion Sentani, Senin (9/10) kebanjiran sehingga peserta didik untuk kelas 1, 2, 3, 4 dan 6 diliburkan, sedangkan kelas 5 tetap masuk karena masih dalam gladi ANBK dan kelas tidak terkena dampak banjir.
Keluhan itu juga disampaikan di media sosial dan diberbagai media dan pernah ditegaskan Pj Bupati Jayapura Tri Warno Purnomo bahwa Dinas PUPR Kabupaten Jayapura harus bisa melakukan koordinasi dengan Balai Jalan Nasional maupun Pemprov Papua dan Balai Wilayah Sungai.
Namun seiring dengan padatnya pemukiman penduduk dan berkurangnya daerah resapan air hujan, tentu lama-kelamaan berpotensi terjadinya banjir di pemukiman warga, apabila system drainase tidak ditata dengan baik.
Bantuan ini sebagai wujud Sinergitas TNI - Polri yang langsung turun kelokasi untuk melihat kondisi dan keamanan warga ditengah banjir serta membantu memindahkan barang - barang warga agar terhindar dari air yang masuk ke dalam rumah terutama barang - barang elektronik, bahan makanan, atau barang lain yang beresiko rusak jika terkena air.
Alpius menjelaskan, untuk tugas Dinas PUPR Kabupaten Jayapura dalam penanganan banjir di depan Saga Kemiri dengan melakukan perbaikan drainase yang ada di kanan kiri 100 meter dari badan jalan utama.
Untuk itu, Sekda sudah perintahkan Dinas PUPR Kabupaten Jayapura bisa turun tuntaskan masalah banjir di dua titik lokasi itu. Apa kendala dan masalahnya lalu koordinasi dengan Dinas PU Papua.
Thobias mengatakan, musibah tersebut terjadi pada Jumat (25/8/2023) sekitar pukul 10.00 WIT. Banjir disebabkan meluapnya Sungai Aroanogoung. Hal ini menyebabkan kerusakan empat jembatan yang menjadi penghubung antar kampung.
Sekda Kota Jayapura, Robby Kepas Awi mengatakan dari data yang dimiliki Pemkot Jayapura, banjir tersebut terjadi di Saga Abepura, PTC Entrop, di daerah Yapis dan juga ada beberapa titik di Heram dan sekitarnya.
“Beberapa kali kejadian banjir di Kota Jayapura, ada yang curah hujannya tidak tinggi tapi air sudah meluap di jalan raya. Hal ini dikarenakan saluran di drinase atau selokan sudah tersumbat dengan sampah,” kata Kepala Balai Wilayah Sungai Papua, Nimbrot Rumaropen.