Dia mengingatkan, instansi teknis di Pemkot Jayapura supaya memprioritaskan penanganan masalah banjir di Kota Jayapura terutama di daerah aliran sungai atau Kali Acai yang selalu menjadi titik limpahan bencana banjir di wilayah sekitar Abepura. Selain itu, dia juga meminta, agar penanganan masalah prioritas tidak bisa dinomorduakan,.
Salah satu yang nampak parah karena dampak cuaca ekstrem adalah Sumatera Barat. Beberapa titik di wilayah tersebut mengalami banjir dan longsor. Kabupaten yang terdampak adalah Pasaman, Agam, Pasaman Barat, Padang Pariaman, Lima Puluh Kota, Solok, Pesisir Selatan, hingga Kepulauan Mentawai terdampak. Selain itu bencana hidrometrologi juga terjadi di Kota Solok dan Kota Padang.Â
 Dia mengatakan, saat ini Kota Jayapura dan sekitarnya sudah memasuki musim penghujan. Kemudian potensi tanah longsor, banjir bahkan abrasi seperti yang sudah terjadi di kawasan pantai wisata Holtekamp Kota Jayapura juga telah menjadi ancaman serius. Karena itu, pihaknya terus memberikan sosialisasi dan imbauan kepada warga di Kota Jayapura, supaya benar-benar memperhatikan soal ini.
  Dikatakan, pengendalian jangka pendek yang harus dilakukan adalah pengerukan saluran air dari hulu pembuangan Konya, sampai ke perumahan Organda. Selain itu, pihak Kemenkes juga harus segera menyediakan pompa air, untuk mengantisipasi hujan ekstrem. Minimal satu pompa yang digunakan itu harus mempunyai kapasitas satu kubik perdetik. Sehingga ketika hujan turun, proses surutnya cepat.
Terkait dengan keluhan ini, warga dan pengendara yang dijumpai wartawan Cenderawasih Pos di sana mengaku mengeluh dan jengkel karena sudah lama permasalahan air terjadi namun tidak ada penanganan yang serius dari pemerintah.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BKMKG) Jayapura telah memprediksi puncak musim penghujan akan terjadi di bulan Februari mendatang. Namun hujan deras dan angin bisa terjadi mendekati akhir tahun ini, bahkan beberapa hari ini hujan deras juga terjadi di beberapa tempat.Â
  Dia menjelaskan, terkait dengan kondisi cuaca saat ini yang kadang hujan dan kadang panas, kata dia merupakan hal yang rutin dan juga polanya memang seperti itu, namun kadang ada jedanya dan ada hujannya.Â
Menanggapi permintaan tersebut, Sekda Kabupaten Jayapura Hana S. Hikoyabi mengatakan, untuk dana banjir bandang tahun 2019 di Kabupaten Jayapura sudah dilakukan audit pada masanya  Alpius Toam dan Bupatinya Mathius Awoitouw melalui Kejaksaan Tinggi Papua sampai ada pernyataan bersih.
 "Dana yang kami kumpulkan di posko sebanyak Rp. 2 juta," kata Sonny Togodly Koordinator Aksi Pengalangan Dana Bencana Banjir di Kabupaten Jayawiijaya kepada Cendrawasih pos.
Pemerintah kota Jayapura melalui dinas terkait dalam hal ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Jayapura pemetaan  terhadap daerah-daerah yang menjadi titik rawan terjadinya bencana alam yang bisa saja berdampak buruk bagi keberlangsungan masyarakat di kota Jayapura.