Diungkapkan, dirinya sidak salah satu SPBU di Kota Jayapura yang berlokasi di Tanah Hitam Abepura yaitu SPBU milik PT. Serambi Madinah Jayapura dengan nomor SPBU 8499104.
Karena setiap harinya, SPBU hanya menjual pertalite tersebut sekitar 2 jam dan dinyatakan habis. Sementara mesin pompa mini tersebut menjual hampir sepanjang hari dengan harga rata-rata Rp 13.000 perliternya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Mimika, Petrus Pali Ambaa yang ditemui Senin (11/9/2023) mengatakan salah satu SPBU sebelumnya sudah diskorsing tidak menjual Pertalite selama dua minggu namun sekarang sudah diizinkan kembali.
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku, Edi Mangun menjelaskan, seperti penyaluran BBM yang dilakukan Pertamina Patra Niaga Regional Papua Maluku ke salah satu wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) yakni Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua Tengah pada Minggu (10/9).
Rencana mengganti bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite dengan pertamax green yang lebih ramah lingkungan sempat mengemuka. Namun, menurut Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama, belum ada pembahasan resmi soal itu.
"Paket BBM 1 diskon 17 persen untuk TV LED, untuk produk Miyako, Sekai dan Panasonic, sementara BBM 2 harga Rp 1,7 juta untuk kulkas satu pintu, BBM 3 diskon 8 persen untuk semua jenis printer dan BBM 3 diskon sampai dengan Rp 450 ribu untuk AC Split,"ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Jumat (25/8) kemarin.
Executive General Manager Pertamina Regional Pertamina Papua-Maluku, Sunardi menyatakan, BBM satu harga merupakan komitmen Pertamina dalam rangka memberikan keadilan energi bagi masyarakat, sekaligus menjaga kedaulatan energi di seluruh pelosok negeri.
Pengawas pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Mimika, Mathius Way mengatakan, setelah kasus tersebut dilakukan pengusutan dan ternyata mobil tersebut digunakan untuk menyedot BBM dan berulang kali mengisi BBM bersubsidi.
Ketua Umum Hiswana Migas Regional Papua dan Maluku Ir. Ledrik Lekenila atau yang akrab dipanggil Ongen menjelaskan, khusus untuk daerah Pegunungan Papua, pihaknya jarang bahkan tidak pernah mendapatkan laporan mengenai selisih jumlah BBM yang diterima dan yang dibayarkan.
Manfaat dukungan PLN langsung dirasakan Vecky Saweyai, salah satu nelayan Kampung Sauwandarek. Dirinya mengaku bantuan ini dapat menghemat biaya karena tidak perlu membeli BBM untuk perahunya dan kini ia tidak lagi khawatir ikan hasil tangkapannya cepat membusuk dengan cold storage.