Belakangan, masyarakat dihebohkan dengan beragam kejadian yang menimpa anak-anak. Mulai dari balita usia 3,5 tahun yang ditemukan tewas dengan cara tak wajar di kolam yang ditumbuhi rerumputan. Kekerasan terhadap seksual
Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol Victor Mackbon, menyampaikan bahwa dari 12 saksi tersebut, satu orang telah diperiksa menggunakan metode penyelidikan ilmiah, yakni Lie Detector. "Kemungkinan akan ada saksi lain yang
  Menurut keterangan sang ibu, Iriyanti, anak sulungnya tersebut terakhir terlihat saat sedang mencuci piring di rumah mereka yang terletak di Kompleks Dok IX Bawah, tepatnya di depan Kantor Dinas Pendidikan Papua.
Diketahui kasus itu terungkap setelah korban menceritakan kepada orang tua dan salah satu kakaknya atas apa yang dilakukan oleh P terhadap dirinya. Berdasarkan data yang didapat Cenderawasih Pos, dari Kaka korban mengat
APIK juga menyesalkan respon orang tua yang dianggap tidak terlalu fokus pada anak. Direktur LBH Apik Jayapura, Nur Aida Duwila kepada Cenderawasih Pos melihat bahwa kedua orang tua korban terkesan orang tua lalai dalam
Mirisnya lagi, hasil otopsi yang dilakukan pihak rumah sakit menemukan ada indikasi kekerasan pada tubuh korban. Korban diduga mendapat penganiayaan lebih dulu sebelum meninggal. Proses otopsi berlangsung di ruang otops
Balita ini ditemukan di kolam di belakang rumahnya. Wargapun berbondong-bondong mengawal penemuan jenasah balita tersebut hingga ke dalam sebuah rumah. Tak lama polisi datang ke lokasi untuk melakukan penyidikan. Tak s
Berdasarkan informasi yang diterima media ini Selasa malam, informasi tersebut dilaporkan oleh seorang pria bernama Ichal ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Timika. Menurut keterangan pelapor, korban dilaporkan tenggela
 Program rumah singgah bagi anak jalanan dan pengemis ini akan menjadi program prioritas bagi Walikota. "Jadi setelah ada rumah singgah bagi para penyandang masalah sosial, akan lebih muda untuk memberi pembinaan dan pelatihan/keterampilan sesuai dengan bakat serta keahlian yang dimiliki," ungkapnya.
  Karena itu, Jose Ohee membuka kegiatan pelatihan tenaga kerja, tapi fokusnya di soft skill, mulai dari bagaimana melamar pekerjaan dan bersaing di dunia pekerjaan. "Jadi karena anak-anak Papua ini selalu kalah, misalnya mau membuat lamaran pekerjaan tidak tahu caranya yang benar bagaimana. Karena tidak ada yang kasih tahu," ujarnya.