Tuesday, December 31, 2024
25.7 C
Jayapura

Warga Sambut Baik Dibukanya Pintu Gerbang Perbatasan RI-PNG

JAYAPURA –  Dengan dibukanya secara resmi pintu gerbang Perbatasan RI-PNG, Senin (24/10).  Disambut baik oleh masyarakat setempat, terutama mereka yang tinggal di sekitar lokasi tersebut.

“Masyarakat kedua negara terutama warga yang tinggal di sekitar perbatasan sudah lama merindukan dibukanya pintu gerbang tersebut,” kata Kabid Pengelolaan Batas Wilayah Badan Pengelola Perbatasan dan Kerjasama Provinsi Papua, Dolfinus Kareth.

Menurut Dolfinus, warga mengaku tertolong apabila pintu batas terbuka dan bisa melakukan proses jual beli antara masyarakat yang ada di kedua negara PNG-RI. Serta ada kunjungan wisata.

“Dengan dibukanya pintu gerbang perbatasan, ekonomi masyarakat sekitar lokasi tersebut tumbuh kembali dan warga mulai menata kehidupannya yang hilang akibat situasi Covid,” jelasnya.

Baca Juga :  Dishub Dorong Edaran Sekda Terkait Tarif Angkutan Umum

Indonesia sendiri kata Dolfinus, secara umum sudah membukanya sejak 8 Maret 2022, sedangkan pemerintah PNG saat itu tidak mau karena trauma dengan situasi Covid.

“Setelah Covid-19 usai, barulah bersedia dan sepakat untuk membuka pintu perbatasan antara kedua negara pada 24 Oktober,” terangnya.

“Ketika pintu perbatasan dibuka, mampu mengurangi kejahatan penjualan ganja melalui jalur jalur tikus, penyelundupan bahan bakar yang selama ini dilakukan dan orang masuk tanpa dokumen,” pungkasnya. (fia/gin)

JAYAPURA –  Dengan dibukanya secara resmi pintu gerbang Perbatasan RI-PNG, Senin (24/10).  Disambut baik oleh masyarakat setempat, terutama mereka yang tinggal di sekitar lokasi tersebut.

“Masyarakat kedua negara terutama warga yang tinggal di sekitar perbatasan sudah lama merindukan dibukanya pintu gerbang tersebut,” kata Kabid Pengelolaan Batas Wilayah Badan Pengelola Perbatasan dan Kerjasama Provinsi Papua, Dolfinus Kareth.

Menurut Dolfinus, warga mengaku tertolong apabila pintu batas terbuka dan bisa melakukan proses jual beli antara masyarakat yang ada di kedua negara PNG-RI. Serta ada kunjungan wisata.

“Dengan dibukanya pintu gerbang perbatasan, ekonomi masyarakat sekitar lokasi tersebut tumbuh kembali dan warga mulai menata kehidupannya yang hilang akibat situasi Covid,” jelasnya.

Baca Juga :  Dishub Dorong Edaran Sekda Terkait Tarif Angkutan Umum

Indonesia sendiri kata Dolfinus, secara umum sudah membukanya sejak 8 Maret 2022, sedangkan pemerintah PNG saat itu tidak mau karena trauma dengan situasi Covid.

“Setelah Covid-19 usai, barulah bersedia dan sepakat untuk membuka pintu perbatasan antara kedua negara pada 24 Oktober,” terangnya.

“Ketika pintu perbatasan dibuka, mampu mengurangi kejahatan penjualan ganja melalui jalur jalur tikus, penyelundupan bahan bakar yang selama ini dilakukan dan orang masuk tanpa dokumen,” pungkasnya. (fia/gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya