Bagi Keluarga Korban Penembakan Kapal Patroli PNG
JAYAPURA-Duka masih menyelimuti keluarga Sugeng tatkala Pemerintah Provinsi Papua diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Muhammad Ridwan Rumasukun bertandang di rumah duka yang berlokasi di jalan Natuna, Kabupaten Merauke, Rabu (24/8).
Gubernur Papua Lukas Enembe menyerahkan santunan bagi keluarga Nahkoda Kapal Kelvin 02, Sugeng yang ditembak keamanan kapal patroli laut Papua Nugini (PNG). Penyerahan santunan diwakili Sekretaris Daerah (Sekda) Papua Muhammad Ridwan Rumasukun, disaksikan Wakil Bupati Merauke H. Ridwan, Kepala Badan Pengelolaan Perbatasan dan Kerja Sama Luar Negeri Papua Suzana Wanggai serta pejabat pemda setempat.
Kepala BPPKLN Papua Suzana Wanggai mengatakan, masih ada dua kapal yang kini dalam pencarian oleh pihak patroli laut Indonesia. Dua kapal yang sebelumnya berlayar bersama dengan Kapal Kelvin 02, diduga ditahan oleh pihak patroli perbatasan PNG untuk diproses secara hukum setempat karena melanggar batas wilayah laut.
“Saat ini pihak Kementerian Luar Negeri sedang berkomunikasi dengan Pemerintah PNG untuk mengecek keadaan para awak kapal yang ditahan pihak keamanan negara tetangga tersebut,” kata Suzana.
Sementara itu, kepada keluarga keluarga korban, Sekda Ridwan Rumasukun secara langsung menyampaikan ucapan bela sungkawa yang mendalam atas nama Gubernur, pribadi serta seluruh warga Papua. Ia berharap pihak keluarga dapat bersabar dalam menghadapi permasalahan tersebut.
Sekda juga meminta keluarga yang ditinggalkan untuk bersabar dalam menghadapi musibah, serta harus kuat. Selain memberikan santunan bagi keluarga korban, Gubernur Papua juga menyerahkan santunan bagi delapan ABK Kapal yang turut hadir di rumah duka. Santunan diserahkan Kepala BPPKLN Papua Suzana Wanggai.
Sementara itu, Agus Forsiana (kakak ipar korban) mewakili Janda Nursam Siati meminta keadilan dan mendorong pemerintahan dari tingkat pusat hingga daerah, untuk menseriusi serta menuntaskan insiden tersebut.
“Kita minta pemerintah bisa menindaklanjuti kasus ini, karena berkaitan dengan masalah kemanusiaan. Memang disisi lain kita mengaku salah, karena kita masuk wilayah perairan negara lain. Namun kita sayangkan ada nyawa yang hilang,” kata Agus
“Kita dari pihak keluarga minta agar ini diusut sesuai hukum yang berlaku supaya ada keadilan,” tegasnya. (fia/tri)