Sunday, November 24, 2024
25.7 C
Jayapura

Memperkuat Peran Perpustakaan Dalam Meningkatkan Kualitas SDM

JAYAPURA – Perpustakaan Nasional RI melalui program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS), mendorong literasi untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program prioritas nasional 2020 – 2024, dengan tujuan untuk memperkuat peran perpustakaan umum dalam meningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang unggul melalui peningkatan kemampuan literasi untuk mewujudkan Indonesia maju.

Kepala Bidang Perpustakaan DPPAD Provinsi Papua Achmad Djalali menyampaikan, transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial menitikberatkan pada peningkatan kapasitas pengelola perpustakaan agar dalam memberikan layanan perpustakaan mampu memahami kebutuhan masyarakat, memberikan inovasi layanan dengan melibatkan keterlibatan masyarakat dan membangun kerjasama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan layanan perpustakaan yang sesuai kebutuhan masyarakat.

“Tahun 2022 ini, Perpustakaan Nasional memperluas Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di 96 Perpustakaan Desa yang berada di 136 kabupaten/kota, di 34 Provinsi,” terangnya Selasa (12/7)

Baca Juga :  Atlet Hockey Ingin Pembangunan Venue di Biak

Ia menjelaskan, pada Maret hingga Juni 2022. Perpustakaan Nasional telah membekali para pengelola perpustakaan penerima manfaat program melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) Strategi Pengembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (SPP-TIK).

Pasca bimtek tersebut, perpustakaan didorong untuk mengimplementasikan program dengan meningkatkan layanan informasi, melakukan kegiatan pelibatan masyarakat sesuai kebutuhan, melakukan advokasi untuk membangun dukungan serta publikasi dari kegiatan perpustakaan.

“Agar proses transformasi perpustakaan dapat terus berlanjut dan meningkat, Perpustakaan Nasional memfasilitasi pertemuan antar pengelola perpustakaan dalam kegiatan Peer Learning Meeting (PLM) tingkat Provinsi. Disebut Peer Learning Meeting karena mempertemukan sesama pengelola perpustakaan untuk saling belajar dan berbagi pengalaman dalam menjalankan transformasi perpustakaan,” terangnya.

Dikatakan, melalui PLM provinsi ini perpustakaan dapat lebih membuka diri dan rendah hati. Belajar dari keberhasilan perpustakaan lainnya dan menjadikannya sebagai motivasi meningkatkan strategi pengembangan perpustakaan.

Baca Juga :  Alami Berbagai Kendala, UN SMK Tetap Berjalan Lancar

Perpusnas mempercayakan proses fasilitasi sesi-sesi dalam PLM Provinsi dilakukan oleh para Master Trainer dan Fasilitator Daerah yang merupakan pelaku implementasi program, sehingga dapat membagikan best practices atau pengalaman baik dalam melaksanakan transformasi perpustakaan selain memberikan dukungan kepada penguatan sumber daya di daerah.

“Salah satu sesi dalam PLM Provinsi ini menghadirkan narasumber lokal dari masing-masing provinsi. Narasumber lokal ini akan sharing inovasi untuk pengembangan diri dan perpustakaan  sehingga mendukung transformasi perpustakaan di wilayah masing-masing,”Ungkapnya.

Perpusnas juga mendorong kepada Dinas Perpustakaan Provinsi atau Kabupaten, dapat merencanakan pertemuan PLM seperti ini secara berkala setiap tahunnya, baik secara tatap muka maupun secara daring dengan memanfaatkan teknologi komunikasi. (fia/gin)

JAYAPURA – Perpustakaan Nasional RI melalui program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS), mendorong literasi untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program prioritas nasional 2020 – 2024, dengan tujuan untuk memperkuat peran perpustakaan umum dalam meningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia yang unggul melalui peningkatan kemampuan literasi untuk mewujudkan Indonesia maju.

Kepala Bidang Perpustakaan DPPAD Provinsi Papua Achmad Djalali menyampaikan, transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial menitikberatkan pada peningkatan kapasitas pengelola perpustakaan agar dalam memberikan layanan perpustakaan mampu memahami kebutuhan masyarakat, memberikan inovasi layanan dengan melibatkan keterlibatan masyarakat dan membangun kerjasama dengan berbagai pihak untuk mewujudkan layanan perpustakaan yang sesuai kebutuhan masyarakat.

“Tahun 2022 ini, Perpustakaan Nasional memperluas Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial di 96 Perpustakaan Desa yang berada di 136 kabupaten/kota, di 34 Provinsi,” terangnya Selasa (12/7)

Baca Juga :  Pangdam: Jika Diserang, Kami Lawan 

Ia menjelaskan, pada Maret hingga Juni 2022. Perpustakaan Nasional telah membekali para pengelola perpustakaan penerima manfaat program melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) Strategi Pengembangan Perpustakaan dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (SPP-TIK).

Pasca bimtek tersebut, perpustakaan didorong untuk mengimplementasikan program dengan meningkatkan layanan informasi, melakukan kegiatan pelibatan masyarakat sesuai kebutuhan, melakukan advokasi untuk membangun dukungan serta publikasi dari kegiatan perpustakaan.

“Agar proses transformasi perpustakaan dapat terus berlanjut dan meningkat, Perpustakaan Nasional memfasilitasi pertemuan antar pengelola perpustakaan dalam kegiatan Peer Learning Meeting (PLM) tingkat Provinsi. Disebut Peer Learning Meeting karena mempertemukan sesama pengelola perpustakaan untuk saling belajar dan berbagi pengalaman dalam menjalankan transformasi perpustakaan,” terangnya.

Dikatakan, melalui PLM provinsi ini perpustakaan dapat lebih membuka diri dan rendah hati. Belajar dari keberhasilan perpustakaan lainnya dan menjadikannya sebagai motivasi meningkatkan strategi pengembangan perpustakaan.

Baca Juga :  Kepabeanan dan Cukai Pada Agustus Tumbuh Melebihi Target

Perpusnas mempercayakan proses fasilitasi sesi-sesi dalam PLM Provinsi dilakukan oleh para Master Trainer dan Fasilitator Daerah yang merupakan pelaku implementasi program, sehingga dapat membagikan best practices atau pengalaman baik dalam melaksanakan transformasi perpustakaan selain memberikan dukungan kepada penguatan sumber daya di daerah.

“Salah satu sesi dalam PLM Provinsi ini menghadirkan narasumber lokal dari masing-masing provinsi. Narasumber lokal ini akan sharing inovasi untuk pengembangan diri dan perpustakaan  sehingga mendukung transformasi perpustakaan di wilayah masing-masing,”Ungkapnya.

Perpusnas juga mendorong kepada Dinas Perpustakaan Provinsi atau Kabupaten, dapat merencanakan pertemuan PLM seperti ini secara berkala setiap tahunnya, baik secara tatap muka maupun secara daring dengan memanfaatkan teknologi komunikasi. (fia/gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya