Friday, November 14, 2025
27.2 C
Jayapura

PON XX, Kebutuhan Pangan Dipastikan Tersedia

Samuel Siriwa ( FOTO: Yohana/Cepos)

JAYAPURA – Menyambut PON XX, Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Papua akan menggalakkan semua produksi pangan lokal, pada saat event nasional tersebut.

Kepala Dinas Pertanian Dan Pangan Provinsi Papua, Samuel Siriwa mengatakan,  mrnyambut PON XX, semua pangan lokal akan diperkenalkan. Selain buah merah ada umbi-umbian, pisang,sagu dan juga sayuran.

“Memang pengembangan pangan lokal masih terbatas karena program kemampuan kami di dinas yang masih terbatas. Selain itu kami juga akan mendorong tanaman holtikultura untuk memenuhi kebutuhan PON XX,”ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (4/3).

Lanjutnya, untuk pengembangan dan pengolahan sagu, paling banyak terdapat di Kabupaten Jayapura dan  Timika.

“Khusus untuk kebutuhan PON XX, pastinya akan disesuaikan dengan kebutuhan atlet, karena setiap atlet memiliki kebutuhan berbeda-beda komposisi makannya. Beda halnya dengan kebutuhan masyarakat,”ujarnya.

Baca Juga :  Maju Pilkada, Mantan Dandim Yahukimo Siap Mundur dari TNI

Diakuinya, untuk pasokan pangan pihaknya pastikan tersedia, meski pengunjung yang datang lebih dari 3. 000 pengunjung masih bisa ditanggulangi. Aapalagi dengan mulai dikembangkannya Keerom sebagai sentral produksi.(ana/ary)

“Memang pengembangan pangan lokal masih terbatas karena program kemampuan kami di dinas yang masih terbatas. Selain itu kami juga akan mendorong tanaman holtikultura untuk memenuhi kebutuhan PON XX,”ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (4/3).

Lanjutnya, untuk pengembangan dan pengolahan sagu, paling banyak terdapat di Kabupaten Jayapura dan  Timika.

“Khusus untuk kebutuhan PON XX, pastinya akan disesuaikan dengan kebutuhan atlet, karena setiap atlet memiliki kebutuhan berbeda-beda komposisi makannya. Beda halnya dengan kebutuhan masyarakat,”ujarnya.

Diakuinya, untuk pasokan pangan pihaknya pastikan tersedia, meski pengunjung yang datang lebih dari 3. 000 pengunjung masih bisa ditanggulangi. Aapalagi dengan mulai dikembangkannya Keerom sebagai sentral produksi.(ana/ary)

Baca Juga :  Timnas Uzbekistan dan Spanyol Sudah Tiba di Solo

Samuel Siriwa ( FOTO: Yohana/Cepos)

JAYAPURA – Menyambut PON XX, Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi Papua akan menggalakkan semua produksi pangan lokal, pada saat event nasional tersebut.

Kepala Dinas Pertanian Dan Pangan Provinsi Papua, Samuel Siriwa mengatakan,  mrnyambut PON XX, semua pangan lokal akan diperkenalkan. Selain buah merah ada umbi-umbian, pisang,sagu dan juga sayuran.

“Memang pengembangan pangan lokal masih terbatas karena program kemampuan kami di dinas yang masih terbatas. Selain itu kami juga akan mendorong tanaman holtikultura untuk memenuhi kebutuhan PON XX,”ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (4/3).

Lanjutnya, untuk pengembangan dan pengolahan sagu, paling banyak terdapat di Kabupaten Jayapura dan  Timika.

“Khusus untuk kebutuhan PON XX, pastinya akan disesuaikan dengan kebutuhan atlet, karena setiap atlet memiliki kebutuhan berbeda-beda komposisi makannya. Beda halnya dengan kebutuhan masyarakat,”ujarnya.

Baca Juga :  Pilkada Serentak, Momentum Bangun Pondasi Masa Depan Papua

Diakuinya, untuk pasokan pangan pihaknya pastikan tersedia, meski pengunjung yang datang lebih dari 3. 000 pengunjung masih bisa ditanggulangi. Aapalagi dengan mulai dikembangkannya Keerom sebagai sentral produksi.(ana/ary)

“Memang pengembangan pangan lokal masih terbatas karena program kemampuan kami di dinas yang masih terbatas. Selain itu kami juga akan mendorong tanaman holtikultura untuk memenuhi kebutuhan PON XX,”ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Kamis (4/3).

Lanjutnya, untuk pengembangan dan pengolahan sagu, paling banyak terdapat di Kabupaten Jayapura dan  Timika.

“Khusus untuk kebutuhan PON XX, pastinya akan disesuaikan dengan kebutuhan atlet, karena setiap atlet memiliki kebutuhan berbeda-beda komposisi makannya. Beda halnya dengan kebutuhan masyarakat,”ujarnya.

Diakuinya, untuk pasokan pangan pihaknya pastikan tersedia, meski pengunjung yang datang lebih dari 3. 000 pengunjung masih bisa ditanggulangi. Aapalagi dengan mulai dikembangkannya Keerom sebagai sentral produksi.(ana/ary)

Baca Juga :  Timnas Uzbekistan dan Spanyol Sudah Tiba di Solo

Berita Terbaru

Artikel Lainnya