JAYAPURA – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Jayapura, drg. Aloysius Giyai, M.Kes menyatakan pihaknya belum menerima laporan terkait dengan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang ditangani tenaga medisnya.
Meski kasusnya meningkat dari pertengahan 2022 hingga Mei 2023. Namun, di pertengahan tahun Juni ini cenderung mengalami penurunan. “Meski belum ada peningkatan kasus, kita tetap imbau warga untuk selalu waspada,” terang Aloysius.
Sementara untuk Provinsi Papua, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Robby Kayame menyatakan belum ada peningkatan kasus demam berdarah. Kendati demikian, pihaknya mengimbau masyarakat untuk mewaspadai DBD dengan menjaga lingkungan, menguras genangan air serta turut berpartisipasi meningkatkan kewaspadaan.
“Sejauh ini Kabupaten/kota di Papua belum ada laporan dari Dinas Kesehatan setempat soal penambahan kasus DBD,” ungkapnya.
Robby manyatakan, peningkatan kasus demam berdarah biasanya terjadi di Kabupaten Asmat dan Kota Jayapura. Namun seiring berjalannya waktu, kasus tersebut belum ditemukan saat ini. Ia pun meminta masyarakat jika ada gejala demam segera ke Puskesmas atau tempat pelayanan kesehatan untuk memeriksakan kesehatannya..
Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) baru-baru ini memaparkan angka kasus DBD di Indonesia terus meningkat. Pada tahun 2022, angka kejadian capai 143.184. Dimana Provinsi dengan insiden DBD tertinggi terjadi di Jawa Barat yakni sebanyak 36.500 kasus. (fia/tri)