SENTANI– Polres Jayapura terus konsisten melaksanakan program gerakan baca tulis (Gabus). Kegiatan keaksaraan yang dilakukan Polwan di jajaran Polres Jayapura di Pasar Baru Sentani Kabupaten Jayapura. Senin, (21/8) sore.
Meskipun pelaksanaannya masih terkendala dalam pemenuhan kebutuhan perlengkapan mengajar, namun pada kenyataannya para fasilitator yang terdiri dari Polisi Wanita Polres Jayapura tidak pernah surut niatnya dalam melaksanakan program gerakan baca tulis ini.
“Program Gabus sampai yang kami laksanakan diikuti anak – anak peserta didik dari usia 4 hingga 18 tahun,” ujar Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus W.A Maclarimboen, S.IK., MH melalui AKP Dorlince Banundi selaku ketua kelompok polwan.
Ia melanjutkan, selama melaksanakan kegiatan bimbingan belajar membaca dan menulis, pihaknya mengenalkan huruf, kemudian mengajarkan membaca dan berhitung dimana sebagian peserta didik belum bisa membaca maupun menulis walaupun ada yang sudah sekolah.
“Program gabus ini rutin kami lakukan dengan menyambangi peserta didik seminggu 2 kali pertemuan, anak – anak mengaku senang belajar bersama kami dan mudah memahami apa yang disampaikan, perkembangannya dapat terlihat mereka sudah lancar baca tulis,” pungkasnya.(Bidang Humas/nat)
SENTANI– Polres Jayapura terus konsisten melaksanakan program gerakan baca tulis (Gabus). Kegiatan keaksaraan yang dilakukan Polwan di jajaran Polres Jayapura di Pasar Baru Sentani Kabupaten Jayapura. Senin, (21/8) sore.
Meskipun pelaksanaannya masih terkendala dalam pemenuhan kebutuhan perlengkapan mengajar, namun pada kenyataannya para fasilitator yang terdiri dari Polisi Wanita Polres Jayapura tidak pernah surut niatnya dalam melaksanakan program gerakan baca tulis ini.
“Program Gabus sampai yang kami laksanakan diikuti anak – anak peserta didik dari usia 4 hingga 18 tahun,” ujar Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus W.A Maclarimboen, S.IK., MH melalui AKP Dorlince Banundi selaku ketua kelompok polwan.
Ia melanjutkan, selama melaksanakan kegiatan bimbingan belajar membaca dan menulis, pihaknya mengenalkan huruf, kemudian mengajarkan membaca dan berhitung dimana sebagian peserta didik belum bisa membaca maupun menulis walaupun ada yang sudah sekolah.
“Program gabus ini rutin kami lakukan dengan menyambangi peserta didik seminggu 2 kali pertemuan, anak – anak mengaku senang belajar bersama kami dan mudah memahami apa yang disampaikan, perkembangannya dapat terlihat mereka sudah lancar baca tulis,” pungkasnya.(Bidang Humas/nat)
