Friday, November 22, 2024
24.7 C
Jayapura

Resmi Launching Festival Danau Paniai, Dihadiri Ribuan Masyarakat

Berdasarkan UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwistaan yang mengamanatkan bahwa pariwisata harus dikelola secara berkelanjutan dan berbasis pada keanekaragaman alam, budaya dan kearifan local, pelaksanaan festival ini telah selaras dengan kebijakan dan regulasi-regulasi daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

  Menurut Pigome, pada momentum tersebut pihaknya bakal menyampaikan kepada dunia luar bahwa di kabupaten Paniai juga ternyata memiliki asset kebudayaan dan asset pariwisata yang sangat luar biasa yang tidak kalah pentingnya dengan daerah lain.

  “Sehingga pada hari ini, 23-24 Oktober terselenggaranya festival budaya danau Paniai diharapkan agar semua yang kami lakukan ini berdampak pada masyarakat dalam pengembangan ekonomi kerakyatan dan pengembangan kebudayaan serta pariwisata daerah,” katanya.

  Pigome menegaskan, sebagai Pj Bupati Paniai akan menaruh pondasi sisi kebudayaan dan pariwisata agar waktu mendatang tetap dilaksanakan festival lagi. Ia mengaku, tahun 2025 mendatang juga akan menganggarkan dana lagi untuk dilaksanakan festival yang lebih meriah.

  “Saya berharap supaya dengan telah diadakannya launcing Festival Danau Paniai yang pertama ini akan terus dilanjutkan untuk tahun-tahun kedepan. Karena ini merupakan pesta rakyat dan mendorong pengembangan perekonomian bagi masyarakat,” kata Martha.

Baca Juga :  Bantu 200  Benih Ikan Unggul dan Ayam Buras bagi Peternak di Empat Kampung

  Ketua panitia Festival Budaya Danau Paniai, Naftali Tebai mengatakan, pada hari kedua pihaknya bakal menggelar sejumlah perlombaan diantaranya cerita rakyat dari empat suku Mee, Moni , Wolani dan Auye.  “Kami akan mengadakan lomba-lomba, cerita rakyat akan menampilkan alat-alat tradisional, kemudian pesta adat Yuwo, emaida dan bakar batu. Ini merupakan adat dan budaya suku Mee, Moni, Wolani dan Auye yang berdomisili di Paniai,” kata Tebai.

Pj Gubernur Papua Tengah yang diwakili Plt Assisten I Setda Provinsi Papua Tengah, Dr. Menase Kadepa mengatakan, sektor pariwisata dapat menjadi pilar Pembangunan ekonomi yang tidak hanya berdampak pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pelestarian lingkungan, budaya, tradisi dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah Kabupaten Paniai.

“Festival budaya yang diselenggarakan mengadakan kompetisi seni dan budaya. Ini dapat mendorong masyarakat, terutama generasi muda untuk berpartisipasi dan berinovasi dalam menciptakan karya-karya baru, kompetisi juga dapat memberikan pengetahuan dan penghargaan kepada peserta yang memiliki ide inovasi, eksekusi dan kreatif,” kata Dr. Menase Kadepa.

Penjabat Gubernur Papua Tengah berharap, kedepan festival budaya dapat menggabungkan budaya tradisional dengan teknologi modern untuk menciptakan inovasi baru dalam penyampaian budaya misalnya penggunanaan proyeksi visual atau teknologi interaksi untuk menggambarkan cerita-cerita tradisonal.

Baca Juga :  Gelar Seleksi Terbuka JPTP Untuk Sembilan Pimpinan OPD

  Dalam konteks pembangunan daerah, UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mengatur bahwa pengembangan potensi daerah, termasuk pariwisata merupakan salah satu tanggung jawab pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sesuai dengan UU Nomor 15 tahun 2022 tentang Pembentukan Provinsi Papua Tengah melalui festival ini kita berharap potensi danau Paniai dan kekayaan Papua Tengah dapat lebih diperkenalkan, sehingga mampu mendoorng pertumbuhan ekonomi lokasl dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat kabupaten Paniai.

Melalui festival ini, budaya dna tradisi local dapat dikenalkan kepada generasi muda dan wartawan dalam menyebarluaskan ke seluruh daerah di Nusantara maupun internasional.

Ia mengatakan, hal ini penting sekali untuk memastikan bahwa warisan budaya tetap hidup dan tetap dihargai oleh generasi di masa depan. Manfaatnya dari budaya hiburan bagi masyarakat dan meningkatkan nesionalisme karena mengetahui kekayaan dan menjadi salah satu daya tarik wisata bagi turis nasional maupun internasional yang dapat mendatangkan pendapatan bagi masyarakat lokal. Termasuk festival musik budaya, festival film, festival makanan khas, festival seni dan budaya lokal lainnya.

Berdasarkan UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwistaan yang mengamanatkan bahwa pariwisata harus dikelola secara berkelanjutan dan berbasis pada keanekaragaman alam, budaya dan kearifan local, pelaksanaan festival ini telah selaras dengan kebijakan dan regulasi-regulasi daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

  Menurut Pigome, pada momentum tersebut pihaknya bakal menyampaikan kepada dunia luar bahwa di kabupaten Paniai juga ternyata memiliki asset kebudayaan dan asset pariwisata yang sangat luar biasa yang tidak kalah pentingnya dengan daerah lain.

  “Sehingga pada hari ini, 23-24 Oktober terselenggaranya festival budaya danau Paniai diharapkan agar semua yang kami lakukan ini berdampak pada masyarakat dalam pengembangan ekonomi kerakyatan dan pengembangan kebudayaan serta pariwisata daerah,” katanya.

  Pigome menegaskan, sebagai Pj Bupati Paniai akan menaruh pondasi sisi kebudayaan dan pariwisata agar waktu mendatang tetap dilaksanakan festival lagi. Ia mengaku, tahun 2025 mendatang juga akan menganggarkan dana lagi untuk dilaksanakan festival yang lebih meriah.

  “Saya berharap supaya dengan telah diadakannya launcing Festival Danau Paniai yang pertama ini akan terus dilanjutkan untuk tahun-tahun kedepan. Karena ini merupakan pesta rakyat dan mendorong pengembangan perekonomian bagi masyarakat,” kata Martha.

Baca Juga :  Covid Menurun, Aktifitas Diperlonggar

  Ketua panitia Festival Budaya Danau Paniai, Naftali Tebai mengatakan, pada hari kedua pihaknya bakal menggelar sejumlah perlombaan diantaranya cerita rakyat dari empat suku Mee, Moni , Wolani dan Auye.  “Kami akan mengadakan lomba-lomba, cerita rakyat akan menampilkan alat-alat tradisional, kemudian pesta adat Yuwo, emaida dan bakar batu. Ini merupakan adat dan budaya suku Mee, Moni, Wolani dan Auye yang berdomisili di Paniai,” kata Tebai.

Pj Gubernur Papua Tengah yang diwakili Plt Assisten I Setda Provinsi Papua Tengah, Dr. Menase Kadepa mengatakan, sektor pariwisata dapat menjadi pilar Pembangunan ekonomi yang tidak hanya berdampak pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pelestarian lingkungan, budaya, tradisi dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah Kabupaten Paniai.

“Festival budaya yang diselenggarakan mengadakan kompetisi seni dan budaya. Ini dapat mendorong masyarakat, terutama generasi muda untuk berpartisipasi dan berinovasi dalam menciptakan karya-karya baru, kompetisi juga dapat memberikan pengetahuan dan penghargaan kepada peserta yang memiliki ide inovasi, eksekusi dan kreatif,” kata Dr. Menase Kadepa.

Penjabat Gubernur Papua Tengah berharap, kedepan festival budaya dapat menggabungkan budaya tradisional dengan teknologi modern untuk menciptakan inovasi baru dalam penyampaian budaya misalnya penggunanaan proyeksi visual atau teknologi interaksi untuk menggambarkan cerita-cerita tradisonal.

Baca Juga :  Cakupan Vaksin Papua Capai 59,1 Persen

  Dalam konteks pembangunan daerah, UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mengatur bahwa pengembangan potensi daerah, termasuk pariwisata merupakan salah satu tanggung jawab pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sesuai dengan UU Nomor 15 tahun 2022 tentang Pembentukan Provinsi Papua Tengah melalui festival ini kita berharap potensi danau Paniai dan kekayaan Papua Tengah dapat lebih diperkenalkan, sehingga mampu mendoorng pertumbuhan ekonomi lokasl dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat kabupaten Paniai.

Melalui festival ini, budaya dna tradisi local dapat dikenalkan kepada generasi muda dan wartawan dalam menyebarluaskan ke seluruh daerah di Nusantara maupun internasional.

Ia mengatakan, hal ini penting sekali untuk memastikan bahwa warisan budaya tetap hidup dan tetap dihargai oleh generasi di masa depan. Manfaatnya dari budaya hiburan bagi masyarakat dan meningkatkan nesionalisme karena mengetahui kekayaan dan menjadi salah satu daya tarik wisata bagi turis nasional maupun internasional yang dapat mendatangkan pendapatan bagi masyarakat lokal. Termasuk festival musik budaya, festival film, festival makanan khas, festival seni dan budaya lokal lainnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya